Chief Merketing Officer Lazada Indonesia Achmad Alkatiri di Makassar, Kamis, mengatakan untuk produk industri kreatif milik pelaku UKM memang belum banyak yang bisa dipasarkan sehingga masih perlu didorong secara bersama.
"Kami membicarakan produk kreatf UMKM ke Berkraf. Namun UKM di Indonesia yang memproduksi barang sendiri memang masih kurang. Inilah yang sedang kita gencarin," katanya.
Ia menjelaskan, berkraf itu memiliki ukm kreatif lokal binaan sendiri. Jadi pihaknya sendiri tentunya akan membuka kerjasama dengan pelaku industri kreatif.
Kerjasama dengan pelaku industri kreatif ini, kata dia, seperti diantaranya dengan membuka toko mereka di Lazada.
"Jadi bisa kita rilis secepatnya. Para pelaku industri kreatif juga bisa menjual barang-barang hasil karyanya secara luas dan mudah dijangkau," jelasnya.
Badan Usaha Kreatif (Bekraf) mendorong pembiayaan berbasis IT sebagai upaya untuk membantu para pelaku industri kreatif mendapatkan pinjaman dari lembaga perbankan.
Deputi Akses permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo mengatakan berdasarkan hasil survei diketahui jika sebanyak 73 persen lembaga keuangan memberikan kewajiban atau persayaratan bagi pelaku ukm untuk memberikan jaminan.
"Pihak perbankan itu mewajibkan adanya jaminan untuk pemberian pinjaman ke pelaku industri kreatif. Ini tentu sulit karena industri kreatif itu itu merupakan industri yang tidak berwujud atau dalam bentuk kreatifitas," kata dia.
Maka melihat kondisi itu, kata dia, maka perlu adanya pemberlakukan pembiayaan berbasis teknologi yang memang mejadi kekuatan dari industri kreatif agar bisa berkembang kedepan.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017