"Terkait pencalonan Ibu Khofifah Indar Parawansa dan Bapak Emil Dardak, saya menghormati sepenuhnya. Keduanya sahabat. Ibu Khofifah senior saya. Pak Emil sahabat sesama kepala daerah," ujar Anas di Banyuwangi, Kamis.
Anas juga menegaskan bahwa dirinya tidak dalam posisi mengomentari langkah politik orang lain, dan tidak mau berpendapat tentang orang lain karena itu di luar kapasitasnya.
Menurut Bupati Banyuwangi itu, saling mengomentari antarkandidat di luar konteks program kurang baik, dan masyarakat sudah jenuh dengan aksi saling mengomentari antarkandidat. Kecuali komentar dan diskusi terkait visi dan program.
"Pilkada ini ajang lima tahunan, yang jauh lebih penting dari itu adalah persahabatan yang akan berjalan selamanya. Presiden Joko Widodo juga berkali-kali berpesan kepada kita semua, janganlah pilkada ini merusak persaudaraan dan merenggangkan persahabatan," kata Anas.
Anas menambahkan, pilkada sebaiknya dijadikan ajang untuk bertukar pandangan tentang pengembangan daerah. "Kan nanti di dalam proses ini ada diskusi, paparan program dan sebagainya. Dari situ kita saling belajar. Saya kira Jatim akan jadi `role model` bahwa Pilkada ini adalah ajang ide, festival program. Pilkada menjadi festival inspirasi, bukan festival caci maki. Festival karya, bukan festival adu domba," ujar Anas.
Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017