Cianjur (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat 20 kepala di Desa Wanasari mengungsi akibat tanah longsor dan pergerakan tanah.
Kepala BPBD Cianjur Ahmad Rifai Azhari, di Cianjur, Kamis, mengatakan bencana longsor dan pergerakan tanah di desa tersebut terjadi sejak Sabtu (18/11) yang menyebabkan halaman rumah dan kandang ternak milik warga tertimbun material longsor.
Selang beberapa hari pergerakan tanah terjadi di sejumlah titik, sehingga merusak lebih dari seratus rumah warga dan 20 KK mengungsi ke rumah kerabatnya yang aman dari longsor dan pergerakan tanah.
"Hasil pemeriksaan tim, ada seratus rumah lebih yang terdampak, 90 rumah rusak ringan dan 20 keluarga mengungsi karena rumah mereka rusak berat. Tidak ada korban jiwa ataupun luka, hanya beberapa ekor hewan ternak tertimbun longsor," katanya.
Dia sudah menyiapkan tenda pengungsian di lapangan dekat kantor desa, namun sebagian besar warga memilih mengungsi ke rumah kerabatnya saat malam tiba dan kembali beraktivitas ketika pagi datang.
"Kalau siang, warga beraktifitas seperti biasa, namun ketika malam mereka mengungsi karena khawatir ada longsor atau pergerakan tanah saat mereka tidur. Kami juga sudah mengimbau agar warga tidak menempati rumahnya ketika hujan turun deras," katanya.
Saat ini, kata dia, BPBD telah melakukan koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk memeriksa lokasi itu.
"BPBD juga akan melakukan pengecekan di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak karena pergerakan tanah di wilayah tersebut dikhawatirkan terus meluas karena curah hujan yang tinggi sejak beberapa hari terakhir," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017