Jakarta (ANTARA News) - Ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Menggugat (ABM) menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Berikat Nusantara Cakung, Jakarta Utara, untuk menuntut agar pemerintah menghapuskan sistem kerja kontrak dan penggunaan tenaga kerja dari luar perusahaan (outsourcing). "Kami menuntut pemerintah menghapus sistem kerja kontrak dan `outsourcing` yang membawa ketidakadilan bagi para buruh," kata Koordinator dan Hubungan Antar-Lembaga ABM, Ilhamsyah di Jakarta, Sabtu. Untuk itu, lanjutnya, pemerintah harus menghentikan rencananya dalam melakukan fleksibilitas pasar kerja yang dapat mengganggu buruh di berbagai sektor antara lain manufaktur dan jasa. Ia menuturkan, fleksibilitas yang terimplementasi dalam sistem kerja kontrak dan "outsourcing" itu berkaitan dengan ketidakpastian buruh dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga berkaitan pula dengan tingkat kesejahteraan mereka. "Bahkan, kini sistem buruh kontrak dan buruh `outsourcing` telah terdapat hampir di semua kawasan industri yang ada di Indonesia," ujar Ilham. Menurut dia, pemerintahan yang berkuasa kini lebih mengakomodir kepentingan para pebisnis dan pemilik modal dibandingkan kepada para pekerja atau buruh. Ilham juga mengungkapkan, ABM itu sendiri merupakan aliansi dari 22 serikat buruh yang jaringannya mencakup hingga 23 provinsi. Berdasarkan pantauan ANTARA News, di dalam aksi itu juga terdapat berbagai spanduk yang berisi beragam tuntutan lainnya seperti mendesak pemerintah menolak hutang luar negeri dan menasionalisasi perusahaan pertambangan. Selain itu, terdapat pula tuntutan bagi pemerintah untuk membangun lebih banyak pabrik-pabrik industri dalam negeri yang bermanfaat bagi rakyat dan kemandirian bangsa. Aksi yang berjalan tertib itu dimulai pada pukul 15.00 WIB dan berakhir sekitar dua jam kemudian.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007