"Dana hasil IPO itu, sebesar Rp260 miliar akan digunakan untuk membayar pokok utang, dan sisanya untuk meningkatkan modal kerja," ujar Presiden Direktur Campina Samudera Prawirawidjaja di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan bahwa dalam aksi korporasi itu, perseroan bakal menerbitkan saham baru ke publik sebanyak 885 juta, atau sekitar 15 persen dari modal disetor dengan harga IPO di kisaran Rp310-Rp400 per saham.
Ia optimistis saham perseroan yang ditawarkan ke publik itu akan terserap investor seiring dengan prospek bisnis perseroan yang menjanjikan. Potensi pasar es krim Indonesia merupakan terbesar dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan ASEAN.
"Dengan posisi perseroan yang solid, investor akan meminati saham perseroan," katanya.
Sementara itu, Presiden Direktur Shinhan Sekuritas Indonesia, Made Windi Wijaya selaku penjamin emisi mengatakan bahwa Campina akan masuk ke sektor konsumer di Bursa Efek Indonesia.
Harga saham yang ditawarkan Campina itu, lanjut dia, mencerminkan harga dibandingkan laba bersih per saham (price to earning ratio/PER) sebesar 17-21 kali. Diharapkan investor lokal akan berminat membeli saham Campina.
Sementara itu, periode bookbuilding IPO Campina akan berlangsung pada 20-24 November 2017. Selanjutnya, perseroan memproyeksikan memperoleh izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 6 Desember 2017. Campina diperkirakan bakal resmi mencatatkan sahamnya di BEI pada 19 Desember 2017 mendatang.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017