Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek menginginkan masalah penyakit yang diakibatkan oleh rokok juga dikoordinasikan antarkementerian-lembaga seperti halnya penanganan masalah kekerdilan pada anak (stunting).
Nila di Jakarta, Rabu, menyebutkan menangani masalah penyakit akibat rokok memerlukan dukungan kebijakan dari sektor lain di luar bidang kesehatan layaknya mengatasi permasalahan kekerdilan yang faktor risikonya dari berbagai hal.
Pemerintah dalam hal ini kementerian-lembaga berkoordinasi menangani kekerdilan langsung di bawah arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Nila menginginkan adanya suatu sistem dan kelompok kerja yang diketuai dalam menyelesaikan berbagai penyakit akibat rokok.
"Kita harus bersama-sama, tidak hanya dari sisi kesehatan, lintas kementerian, lembaga, masyarakat jadi satu kesatuan untuk atasi masalah tersebut," kata Nila.
Menkes menjelaskan bahwa persoalan rokok memiliki dua sisi yang berlainan dipandang dari sisi kesehatan dan ekonomi.
"Memang masalah rokok, masalah tembakau memiliki dua sisi. Di satu sisi mereka bertahan untuk ekonomi, keuntungan, mengambil profit ya. Tapi di satu sisi bidang kesehatan selalu mengatakan tembakau rokok mengganggu kesehatan dan sangat merugikan," kata Nila.
Dia mengakui bahwa pembicaraan mengenai rokok merupakan hal yang tak pernah selesai dibahas sejak dulu hingga saat ini.
Nila mengatakan penyakit yang disebabkan oleh rokok telah menghabiskan sebagian besar anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk membiayai pengobatan penyakit kardiovaskuler dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat.
(T.A071/Y008)
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017