Denpasar (ANTARA News) - Iring-iringan pengantin agung dari Sumenep, Madura, Jawa Timur, mampu memberikan warna berbeda pada pawai budaya pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) di depan monumen Bajra Sandhi, kawasan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Sabtu sore. Saat tampil di depan panggung kehormatan yang dihadiri Presiden bersama Nyonya Ani Yudhoyono yang didampingi Gubernur Bali beserta Nyonya Dewa Beratha, duta seni "Pulau Garam" ini mendapat tepuk tangan meriah dari undangan maupun ribuan penonton yang berjejal di pinggiran pagar panggung. Meski berasal dari pulau yang warganya dikenal berkarakter keras, iring-iringan pengantin agung ini ditandai penampilan barisan penari terdiri gadis-gadis Sumenep, dengan gerak lembut, namun terlihat energik. Penampilan barisan penari yang mengawal pengantin agung dengan kereta khusus ini, diiringi alunan musik yang kental dengan tabuhan ketipung dan rebana, dengan nuansa musik berirama melayu. Tak lama kemudian terdengar sayup-sayup nyanyian khas daerah itu, "Oring Madura", yang tampaknya tak asing lagi di telinga undangan dan penonton, sehingga segera mendapat sambutan luar biasa. "Penampilan tim seni dari Sumenep seolah `menyentak` perhatian undangan dan penonton, karena memberikan suguhan berbeda di tengah-tengah deretan atraksi seni dan budaya dari berbagai daerah di Bali yang sebagian besar hampir sejenis," kata seorang penonton. Semaraknya sambutan kepada duta seni dari Kabupaten Sumenep itu, bahkan mengalahkan kemeriahan tepuk tangan hadirin saat menyambut duta seni dari China yang tampil sebelumnya. Duta seni China yang menampilkan tarian modern, dengan iringan musik khas negeri tirai bambu itu, mampu memecah suasana pawai yang sempat terasa monoton. Sementara permainan tradisional "megangsing" atau bermain gangsing, yang disuguhkan duta seni Kabupaten Buleleng, juga mendapat sambutan heboh, karena berbeda dari arak-arakan sebelumnya. Demikian pula saat di depan panggung Presiden Yudhoyono muncul atraksi seni Rudat dari kampung Islam Gelgel, Kabupaten Klungkung, juga mampu "menyentak" perhatian ribuan hadirin, hingga penonton yang duduk-duduk segera berdiri untuk melihatnya. Selain pawai budaya, PKB ke-29 yang berlangsung sebulan penuh bertepatan musim libur sekolah kali ini, juga menyuguhkan pentas kesenian dari berbagai daerah yang berlangsung siang hingga malam hari. Kemudian pameran industri kecil dan kerajinan rumah tangga, berbagai jenis perlombaan dan kegiatan sarasehan mengupas masalah seni dan budaya. Semua kegiatan tersebut berlangsung di kompleks Taman Budaya Bali di Denpasar.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007