Jakarta (ANTARA News) - Perselingkuhan tak hanya dapat menyakiti pasangan yang dikhianati, tetapi juga buah hati apabila pelakunya sudah berumah tangga dan dikaruniai anak.

Sisi negatif dari perselingkuhan dalam rumah tangga tak hanya mempengaruhi si suami atau istri. Anak pun bisa kena imbasnya, untuk jangka pendek mau pun jangka panjang.

Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan kondisi anak di dalam keluarga yang diwarnai perselingkuhan bisa kehilangan rasa percaya pada salah satu orang tuanya yang berselingkuh.

Rasa marah pun tak terelakkan karena anak merasa dibohongi dan dikhianati.

"Hubungan ortu yang hangat atau harmonis menjadi tempat anak berpijak, sehingga ketika hubungan tersebut terganggu maka anak pun menjadi goyah," kata Vera pada ANTARA News lewat surel.

Selain hubungan interpersonal, perselingkuhan juga dapat membuat aspek lain dalam kehidupan anak terganggu. Prestasi anak di sekolah bisa kena imbas sehingga nilai-nilainya menurun. Selain itu, anak juga bisa menarik diri dari pergaulan atau terjerumus ke pergaulan negatif.

Tak hanya itu, apa yang dilihat anak dari perkawinan orangtuanya juga bisa membekas dan mempengaruhi pola pikirnya saat dewasa.

"Anak juga jadi belajar tentang nilai-nilai perkawinan atau hubungan antar suami istri yang nantinya dapat terbawa hingga dewasa, misalnya menjadi sulit percaya pada lawan jenis, memilih untuk tidak menikah karena takut disakiti atau dikhianati."

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017