Bogor (ANTARA News) - Dua perusahan milik BUMN yakni PT Rajawali dan PT Asuransi Jasindo akan menggunakan layanan Sistem Informasi Pemantau Tanaman Pertanian atau Si Mantap yang diluncurkan oleh Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, di Kota Bogor, Selasa.

Menurut Kepala Unit Usaha Pertanian dan Mikro PT Asuransi Jasindo Eka Dwinita Sofa, pihaknya akan menggunakan aplikasi Si Mantap untuk membantu dalam proses perencanaan kegiatan dan juga menentukan besaran klaim asuransi yang akan diberikan kepada petani.

"Kami melihat dari pengembangan yang ada sekarang dan arah pengembangan nantinya, banyak fitur-fitur dari Si Mantap yang bisa kami manfaatkan untuk meningkatkan efisiensi proses dan efisiensi sumber daya," kata Eka.

Ia mengatakan Asuransi Jasindo saat ini bergerak dalam kegiatan asuran petani padi yang juga didukung oleh pemerintah melalui program fasilitasi bantuan premi asuran usaha padi.

"Tentunya sangat membantu dari sisi efisiensi pembayaran klaim ke petani bisa lebih cepat jadinya, kalau sekarang 'kan masih manual mengukurnya," kata dia.

Sementara Direktur PT Rajawali Gede Maivera mengatakan untuk mewujudkan negara yang swasembada pangan diperlukan peralatan atau teknologi yang mendukung kegiatan pemantauan di lapangan. Seperti di industri gula untuk mengetahui perkembangan tanaman tebu, sampai masa penebangan dapat terpantau dengan Si Mantap.

"Dengan aplikasi Si Mantap berapa lahan yang sudah tertanam, sampai berapa luas lahan yang kita miliki, berapa lahan yang akan panen bisa terpantau tidak harus ke lapangan, dari layar telepon genggam bisa dilakukan," katanya.

Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Pemantauan Tanaman Pertanian (Si Mantap) berbasis penginderaan jauh menyajikan informasi secara dinamik pemantauan tanaman padi, jagung, tebu, cabai, dan bawang merah berbentuk spasial (peta), tabular dan grafik.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017