Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengabarkan bahwa Gunung Agung di Bali kembali meletus dan mengimbau masyarakat sekitar termasuk wisatawan untuk waspada terhadap dampak letusan gunung tersebut.
"Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apa pun di Zona Perkiraan Bahaya," kata Kepala Pusat Data Infornasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Zona Perkiraan Bahaya, kata dia, adalah di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat daya sejauh 7,5 kilometer.
Area perkiraan bahaya itu, lanjut dia, sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung terbaru.
Sutopo mengatakan hingga saat ini jumlah pengungsi Gunung Agung sebanyak 29.245 jiwa yang tersebar di 278 titik pengungsian. BNPB terus melakukan koordinasi dengan PVMBG. BNPB bersama BPBD dan unsur terkait terus menyiapkan upaya penanganan terkait dengan meletusnya Gunung Agung.
Gunung Agung meletus sejak Selasa pukul 17.05 WITA. Hingga saat ini letusan masih berlangsung dengan asap kelabu tebal dengan tekanan sedang hingga tinggi maksimum 700 meter di atas puncak. Abu letusan bertiup ke arah timur-tenggara.
Sutopo mengatakan PVMBG masih menganalisis aktivitas vulkanik. Status gunung tetap siaga (level 3). Dari aktivitas vulkanik belum menunjukkan adanya lonjakan kenaikan kegempaan.
Sementara tremor nonharmonik Gunung Agung terjadi sebanyak satu kali dengan amplitudo 2 milimeter dan durasi 36 detik. Gempa vulkanik dalam sebanyak dua kali dengan amplitudo?5-6 milimeter dan durasi 8-26 detik.
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang. Ikuti semua rekomendasi dari PVMBG," kata dia.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017