Singapura (ANTARA News) - Para dokter yang belum lulus sekolah-sekolah medis asing yang diakui, tidak akan diizinkan melakukan praktik di Singapura mulai tahun depan, kata Kementerian Kesehatan, Sabtu. Para dokter itu, yang datang dari negara-negara seperti India, Filipina, dan Myanmar, melakukan pelayanan medis sebagai dokter yunior. Dewan Medis Singapura telah mengizinkan institusi-institusi untuk menyewa mereka sejak 2000 guna bekerja dalam jangka pendek agar memenuhi kekurangan dokter di negara itu. Perubahan itu tidak akan berdampak pada para dokter yang telah berada di negara itu. Pada Januari silam, Singapura telah memiliki 7.611 dokter yang terdaftar termasuk 2.286 dokter dari institusi-institusi asing yang melakukan pelatihan di sana. Sekitar 400 dokter dari sekolah-sekolah medis yang tidak diakui atau menjalankan tugas pelatihan. "Tujuannya untuk menyediakan dokter-dokter dari sekolah-sekolah medis bergengsi untuk melakukan pelayanan di Singapura," tulis suratkabar Straight Times mengutip jurubicara kementerian kesehatan. Singapura sedang memperbanyak jumlah dokter yang melakukan pelatihan di negara kota itu dan meningkatkan daftar sekolah-sekolah medis asing yang diakui dari 20 pada 2003 menjadi 140 pada saat ini. Perekrutan pengemudi asing juga meningkat. Para dokter dari sekolah-sekolah asing yang diakui yang telah berada di Singapura dianjurkan untuk meraih ijazah dokter spesialis.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007