Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia berupaya mengoptimalkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengendalikan inflasi di dalam negeri.
"Terkait dengan sasaran pencapaian inflasi, salah satu strategi kebijakan yang dilakukan oleh BI adalah mengembangkan UMKM," kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Yoga Affandi di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan bahwa pengembangan tersebut kaitannya dengan peningkatan kapasitas UMKM, salah satunya peningkatan produktivitas melalui penguatan dan optimalisasi program pengendalian inflasi dalam bentuk klaster dengan fokus pada komoditas penyumbang inflasi, yaitu "volatile foods".
"Sejak 2014 pengembangan program pengendalian inflasi dalam bentuk klaster difokuskan pada komoditas ketahanan pangan," katanya.
Selain itu, juga fokus pada komoditas berorientasi ekspor dan komoditas sumber tekanan inflasi atau `volatile foods`, yaitu komoditas pokok yang memberikan sumbangan relatif cukup besar terhadap terjadinya inflasi.
"Salah satu tujuannya adalah meningkatkan kapasitas UMKM untuk memperkecil `gap` antara `supply` dan `demand` sehingga meminimalisasi tekanan harga yang mendorong inflasi," katanya.
Sementara itu, dampak program klaster BI adalah mampu meningkatkan kinerja usaha tani, meningkatkan pendapatan rata-rata pelaku usaha tani, dan berkembangnya aspek kelembagaan pelaku usaha tani.
Selain itu, kata dia, juga meningkatkan akses petani terhadap informasi dan pasar "output" serta peningkatan daya tawar petani dengan bertambahnya puluhan pasar output bagi petani.
"Pembentukan klaster tersebut juga dapat meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha tani," katanya.
(U.KR-AWA/D007)
Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017