Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, menilai, Asia Tenggara, termasuk Indonesia menjadi salah satu target investasi bagi investor global seiring dengan stabilitas keamanan yang terjaga.
"ASEAN adalah salah satu kawasan yang paling aman sedunia, kenapa? Karena tidak ada konflik antarnegara. Semua orang di seluruh dunia sedang mencoba untuk berinvestasi ke Asia Tenggara, dan Indonesia salah satu pasar terbesar," ujar Karnavian, dalam seminar bertajuk "Indonesia 2018 - Sailing Through Economic and Political Tide" di Jakarta, Senin.
Menurut diai, Indonesia dengan ekonomi yang positif maka dapat menjadi negara yang dominan di kawasan ASEAN, mengingat Indonesia memiliki sumber angkatan kerja yang besar serta sumber daya alam yang melimpah.
"Pertarungan dunia saat ini adalah pertarungan ekonomi, bukan lagi militer karena sekarang ini sudah zamannya konstruktivisme. Jadi, siapa yang ekonominya kuat dia yang akan menjadi dominan. Indonesia mempunyai modal menjadi negara ekonomi yang dominan," tuturnya.
Maka itu, lanjut dia, pihaknya akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas keamanan, dengan begitu Indonesia akan dapat memenangkan peratarungan ekonomi global.
"Jangan kita ribut di dalam, negara yang paling solid di dalam bisa mmenangkan pertarungan," ujarnya.
Dalam ksempatan itu, Tito Karnavian juga mengatakan bahwa konflik yang terjadi di Papua dapat diatasi dengan pendekatan ekonomi, salah satunya dengan percepatan pembangunan. Namun, pihak Polri akan tetap menindak tegas segala jenis pelanggaran hukum.
"Saya paham sekali kasus Papua, itu khan masalah ekonomi. Pendekatan papua adalah pendekatan ekonomi, percepatan penbangunan ekonomi. Tetapi kalau terjadi kejahatan harus ada tindakan hukum," katanya.
Terkait akan diselenggarakannya Pilkada serentak pada 2018, Karnavian mengatakan, polisi bersama TNI menjamin aman. Meski demikian, ia meminta agar peserta Pilkada untuk tidak menggunakan isu SARA.
"Isu suku, agama, dan ras jangan dijadikan komoditas untuk serang yang lain dan koyak kebangsan kita," ucapnya
Pada kesempatan sama, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, mengatakan, secara historis, aktivitas di industri pasar modal saat Pilkada tetap berjalan normal. Pada Pilkada 2018, pihaknya tetap optimistis situasi politik dan keamanan tetap kondusif.
"Pilkada 2004, 2009, dan 2013 lalu tidak ada gejolak di pasar. Apalagi, tadi Pak Tito Karnavian guarantee, selama Polri dan TNI kompak, politik baik, insya Allah aman," ujarnya.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa salah satu yang perlu diantisipasi di sektor keuangan menjelang Pilkada serentak pada 2018 itu yakni potensi penarikan dana dari sektor keuangan, termasuk pasar modal.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017