"Setelah berlayar mengarungi Samudera Hindia, hari ini BBM satu harga mendarat di Pulau Enggano," kata General Manager Marketing Operation Region (GM MOR) II Pertamina Sumbagsel Erwin Hiswanto di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan sebanyak empat mobil tanki Pertamina mengangkut bahan bakar tersebut menggunakan kapal feri Pulo Tello.
Kapal pengangkut mobil tanki berlayar dari Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu pada Minggu (19/11) malam, sekira pukul 19.00 WIB.
Cuaca yang kurang bersahabat menjadi tantangan bagi Pertamina untuk mengantarkan BBM satu harga yang akan dijual lewat SPBU Kompak itu.
"Kapal dari Bengkulu biasanya mulai berlayar pukul 18.00 WIB tapi karena cuaca kurang bersahabat, jadwal keberangkatan mundur dan ini tidak menyurutkan langkah tim," kata dia.
Program BBM satu harga merupakan program pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk melayani kebutuhan bahan bakar masyarakat di pulau terluar, terdepan dan tertinggal atau 3T.
Awalnya, ditargetkan sebanyak 150 titik daerah 3T akan terlayani program ini dalam tempo satu tahun. Namun, berbagai kendala yang dihadapi dalam proses distribusi membuat program BBM satu harga diperpanjang realisasinya menjadi tiga tahun.
Wujud program BBM satu harga di Pulau Enggano membuat harga jual di pulau itu kini sama dengan daerah lain yakni Rp6.450 per liter untuk premium, Rp5.150 per liter solar dan Rp7.500 per liter pertalite.
Sebelumnya, masyarakat Pulau Enggano terpaksa mengeluarkan uang kisaran Rp10.000 hingga Rp12.000 untuk membeli 1 liter BBM.
Pewarta: Helti Marini S
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017