Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali akan memiliki rumah sakit dengan layanan pengobatan kanker secara modern dan menjadi rujukan untuk wilayah Indonesia timur, yang pembangunannya dimulai pada awal 2018.
"Anggaran pembangunan fisik dan pengadaan alat kesehatannya sebesar Rp105 miliar. Dari jumlah itu, anggaran fisiknya saja mencapai Rp56 miliar," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, RS tersebut akan dibangun di areal sebelah barat Rumah Sakit Bali Mandara di Jalan By Pass Ngurah Rai, Sanur, Denpasar yang terdiri atas satu basement dan empat lantai.
"RS kanker itu nantinya akan memberikan pelayanan mulai dari deteksi dini, pemeriksaan, radioterapi, radiodiagnostik, dan kalau bisa kedokteran nuklir. Saat ini untuk RS layanan kanker modern di Indonesia ada dua yakni di RSCM dan RS Dharmais," ujarnya.
Pihaknya berharap RS yang ditargetkan rampung pembangunannya pada akhir 2018 itu fasilitasnya dapat menyamai RSCM dan RS Dharmais, sehingga menjadi rujukan untuk kawasan Indonesia timur.
"Kami sangat berharap dengan adanya RS layanan kanker itu, maka angka waiting list pasien kanker dapat berkurang, pelayanan menjadi semakin cepat, dan akhirnya angka kesembuhan meningkat. Saat ini untuk waiting list layanan kanker di RSUP Sanglah bisa sampai setahun lebih," ucapnya.
Suarjaya menambahkan, untuk perencanaan bangunan fisik maupun alat kesehatannya harus benar-benar "nyambung", sehingga pengadaannya akan bersamaan.
"Jika nanti anggaran pengadaan alat kesehatannya itu tidak cukup, maka bisa juga kami KSO-kan (kerja sama operasional) dengan pihak ketiga. Yang jelas pengadaan bangunan fisik dan SDM-nya dari Pemprov Bali," katanya.
RS layanan kanker itu, ujar dia, juga dijalin kerja samanya dengan Royal Darwin Hospital. Satu profesor bahkan sudah ditempatkan sebagai konsultan di RS Bali Mandara. "Royal Darwin sangat men-suport dan Gubernur juga sudah bersurat pada pihak mereka," katanya.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017