Yerusalem (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Israel, Ehud Olmert, hari Jumat mengangkat mantan PM Ehud Barak, yang belum lama ini terpilih sebagai Ketua Partai Buruh, sebagai menteri pertahanan (menhan) menggantikan Amir Peretz, kata sejumlah pejabat kepada AFP. "Pemerintah Israel dengan suara bulat menyetujui usul perdana menteri untuk memilih ketua Partai Buruh yang diangkat belum lama ini sebagai menteri pertahanan mendatang Israel," kata kantor PM Ehud Olmert dalam sebuah pernyataan. Pengumuman itu disampaikan tak lama setelah Olmert mengadakan pertemuan pribadi dengan Barak, tiga hari setelah ia kembali ke kancah politik secara dramatis untuk memimpin lagi Partai Buruh yang berhaluan kiri-tengah -- mitra utama dalam pemerintah koalisi. "Barak mengajukan permohonan resmi kepada Olmert agar ia diangkat sebagai menteri pertahanan secepat mungkin,," kata seorang pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya. Ia akan dilantik sebagai menteri pertahanan baru di parlemen pada Senin, ketika Olmert berada di AS menjelang perundingan dengan Presiden George W. Bush yang mungkin akan didominasi masalah krisis Gaza. Pengangkatan Barak itu, yang ternyata lebih cepat daripada yang diperkirakan, dilakukan "karena situasi baru yang berkembang", kata seorang pejabat, menunjuk pada pengambilalihan Jalur Gaza sebelumnya pada hari itu oleh kelompok garis keras Palestina Hamas. Menteri Pertahanan Amir Peretz, yang dikecam karena gagal melakukan tugasnya terkait dengan perang Lebanon, akan diturunkan menjadi menteri negara, dan Deputi Menteri Pertahanan Ephraim Sneh akan meninggalkan kantornya jika Barak sudah dilantik. Israel yang khawatir mengikuti secara cermat perkembangan di Jalur Gaza, dimana Olmert memperingatkan "konsekuensi-konsekuensi regional" jika Hamas, yang disebut negara Yahudi itu sebagai "organisasi teroris", menguasai wilayah tersebut. Barak, mantan kepala staf dan menteri pertahanan, dipilih Selasa sebagai ketua Partai Buruh, menandai kiprahnya kembali ke kancah politik setelah absen lebih dari enam tahun. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007