"Menolaknya sebagian besar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Amanat Nasional (PAN) OKU dilantik oleh Ketua DPD partai Rusli Matdian yang dinilai tidak bisa menjalankan tugas sebagai ketua dalam partai kami ini ," kata Ketua DPC PAN Kecamatan Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU) Elfis di Baturaja, Minggu.
Sembilan dari 13 DPC menolak saat akan dilantik oleh DPD PAN OKU dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) berlangsung di Gedung SKB Baturaja pada Sabtu (18/11) itu adalah DPC Kecamatan Peninjauan, Lubuk Batang, Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Kedaton Peninjauan Raya, Sinar Peninjauan, serta Kecamatan Lubuk Raja.
"Alasan sembilan DPC PAN keluar dari forum Rakerda sebelum akan dilaksanakan pelantikan para kader partai karena kami ingin menyelamatkan partai," katanya.
Dia menegaskan, para kader partai berlambang matahari itu mendesak agar dilakukan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) untuk memilih calon Ketua DPD baru.
"Terlepas pak Rusli Matdian akan terpilih kembali yang pasti kami ingin Musdalub segera dilaksanakan," katanya.
Jika konflik ini terus berjalan, kata dia, akan berimbas pada kader partai yang akan kesulitan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif mendatang.
"Imbasnya tidak ada yang ingin mencalonkan diri sebagai anggota legislatif mendatang karena KPU kesulitas saat melaksanakan verifikasi faktual. Tentunya kami tidak ingin PAN tidak ada wakilnya duduk di kursi dewan," jelasnya.
Menanggapi sikap sejumlah DPC yang keluar ruangan saat Rakerda yang dihadiri Bakal Calon Gubernur Sumsel, Herman Deru tersebut, Kepala Biro Pengkaderan Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PAN Sumsel, Supatmi Kohar tidak dapat menutup kekecewaannya.
"Kita akan menjalankan opsi musyawarah mufakat dalam mengatasi masalah ini guna menanyakan apa yang terjadi di DPD PAN OKU dan apa keinginan para DPC sehingga tidak ingin dilantik," ujarnya.
Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017