Jakarta (ANTARA News) - Wakil Indonesia di turnamen bulu tangkis China Terbuka 2017 yang telah memasuki partai final, hanya menyisakan pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Hal tersebut dipastikan setelah dalam pertarungan fase empat besar China Terbuka 2017 di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China, Sabtu, pasangan ganda putra Indonesia yang lain, Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro, gagal melaju ke partai final, usai ditaklukkan unggulan kedua asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, dalam dua gim langsung 20-22, 12-21.
"Sampai sejauh ini kami bersyukur dulu dengan hasil ini. Tapi memang penampilan di semifinal ini di luar harapan, kami nggak puas dengan permainan kami. Banyak yang harus dievaluasi dari kami berdua. Harus banyak latihan lagi," kata Ahsan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Sementara itu, Marcus/Kevin sukses melangkahkan kaki ke fase final turnamen level Super Series Premier ini, setelah mereka mengalahkan wakil tuan rumah unggulan empat Li Junhui/Liu Yuchen dalam dua gim langsung 21-14, 21-18.
Di gim pertama, Marcus/Kevin berhasil mengatasi lawan dengan mudah dan langsung menguasai permainan tanpa memberikan kesempatan Li/Liu berkembang. Namun masuk ke gim dua, Marcus/Kevib mulai mendapat perlawanan dari Li/Liu yang sempat menyusul perolehan angka Kevin/Marcus.
"Kami hari ini bermain cukup baik. Mungkin lawan di bawah tekanan terus. Tapi di game kedua lawan mulai jalan, sudah nggak segampang game pertama," kata Kevin.
Hasil ini sekaligus menambah daftar panjang kemenangan Marcus/Kevin atas Li/Liu menjadi tiga kemenangan dalam empat pertemuan. Terakhir, Marcus/Kevin memperoleh kemenangannya di Malaysia Terbuka 2017 dengan skor 7-21, 21-17, 21-17.
Adapun Li/Liu, hanya bisa menang di pertemuan pertama kedua pasangan di Vietnam Terbuka 2015. Li/Liu kala itu menang?rubber gim?15-21, 23-21, 21-18.
"Marcus/Kevin adalah musuh bebuyutan kami, dan kami tak menyangka hasilnya seperti ini. Marcus/Kevin sangat baik di tiga pukulan pertama setelah servis.?Kami sudah bertemu beberapa kali, selalu berlangsung ramai, tidak pernah mudah menghadapi mereka. Kami merasa cukup baik dalam pertahanan dan serangan, tetapi tiga pukulan pertama setelah servis tadi menjadi kunci utama mengapa pola permainan kami tidak bisa berjalan, seolah dikunci oleh mereka," kata Liu.
Pasangan muda China tersebut menambahkan merasa tidak nyaman berada dalam situasi tertinggal dari Marcus/Kevin dan bertekad untuk menampilkan yang lebih baik lagi ke depannya.
"Mereka bagus dipenerimaan servis, lihat pertemuan sebelumnya, kami selalu belajar dari servis dan penerimaan servis. Kami belajar dari pertandingan hari ini, kami jadi punya banyak pengalaman bertemu mereka, dan berharap bisa beradaptasi dengan gaya bermain mereka," ujar Li menambahkan.
Dengan demikian, Indonesia hanya berhasil mengirimkan satu wakil ke putaran final melalui Marcus/Kevin yang menduduki unggulan satu, berhadapan dengan Mathias Boe/Carsten Mogensen yang merupakan unggulan dua.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017