Jakarta (ANTARA News) - Untuk kesebelas kali Rusia memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB menyangkut pembaruan mandat penyelidikan serangan senjata kimia oleh pemerintah Suriah.
Rancangan resolusi kesebelas ini diajukan Jepang dan berisi penambahan mandat kerja Mekanisme Penyelidikan Bersama (JIM), namun diveto Rusia demi mencegah menjadi resolusi setelah 12 anggota Dewan Keamanan PBB menyetujui draft ini. China abstain, sedangkan Bolivia menentang.
"Rusia telah menyianyiakan waktu kita. Rusia tak punya niat untuk menemukan landasan bersama demi menyelamatkan JIM," kata Duta Besar AS di PBB Nikki Haley.
Rusia, menurut Haley, tidak akan menyetujui mekanisme apa pun yang bisa mengumbar fakta penggunaan senjata kimia oleh sekutnya, rezim Suriah.
Sebuah resolusi PBB membutuhkan sembilan suara setuju, namun lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB --Inggris, China, Prancis, Rusia dan AS-- bisa menggagalkan resolusi itu dengan hak veto mereka.
Jepang mengajukan rancangan resolusi ini setelah Kamis waktu AS Rusia memveto rancangan resolusi yang disusun AS. Rancangan resolusi Jepang itu akan membuat para penyidik ahli terus bekerja selama satu tahun ke depan.
Rusia sendiri pernah mengajukan rancangan resolusi, berisi upaya mengubah JIM. Namun draft ini hanya didukung empat negara, demikian AFP.
Pewarta: Antara
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017