Denpasar (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Bali, terus berupaya menekan kasus demam berdarah (DBD) dengan melakukan pencanangan "Gerakan 3M" yakni menguras, mengubur, dan menutup.
Kepala Dinas Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini di Denpasar, Sabtu, mengatakan penyakit DBD sudah menjadi masalah nasional, karena jumlah penderita dan kematian yang diakibatkan cukup tinggi, sehingga dapat menimbulkan keresahan warga terutama di kota-kota besar termasuk Kota Denpasar.
Ia mengatakan penyakit DBD merupakan penyakit yang bersifat endemis, dalam tiga tahun terakhir kasus DBD selalu saja ada setiap tahunnya, dan cenderung kejadian luar biasa (KLB).
Oleh karena itu, kata dia, upaya strategis yang terbukti efisien dan efektif dalam pemberantasan penyakit tersebut adalah melalui "Gerakan Mandiri Pemantau Jentik (Gema Petik)" yang terus dicanangkan Pemerintah Kota Denpasar.
Sementara itu, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan kenangan air dan ada larva itu akan beisiko menjadi nyamuk.
"Untuk itu upaya Gema Petik ini perlu digaungkan, agar masyarakat selalu menumbuh kembangkan budaya bersih dan sehat," ujarnya.
Dari hasil evaluasi kasus DBD di Kota Denpasar dari bulan Januari sampai Oktober 2017 sebanyak 910 kasus dengan angka kejadian (Insiden Rate/IR) 99,53 per 100.000 penduduk.
Hasil tersebut mengalami penurunan pada periode yang sama di tahun 2016, yakni 356,20 per 100.000 penduduk dengan total kasus 2.339 orang dan angka kematian 0,72 persen, yakni 17 orang.
Sedangkan kecamatan yang beresiko lebih tinggi tertular DBD pada tahun 2017, yakni Kecamatan Denpasar Timur dengan IR 104,01 per 100.000 penduduk (total kasus 162 orang) dan angka kematian (CFR) 1,85 persen (tiga orang).
Begitu juga di Kecamatan Denpasar Barat dengan IR 127,79 per 100.000 penduduk (total kasus 338 orang) dan CFR 0,29 persen (satu orang), sedangkan Kecamatan Denpasar Utara dengan IR 62,07 per 100.000 penduduk (total kasus 125 orang) dan Kecamatan Denpasar Selatan dengan IR 97,38 per 100.000 penduduk (total kasus 285 orang) dengan angka kematian nol persen.
"Berdasarkan pada data yang ada, kasus DBD di Denpasar mengalami penurunan. Namun tidak terlepas dari hal tersebut melalui `Bulan Bhakti G-3M` diharapkan dapat meningkatkan angka bebas jentik, membudayakan perilaku sehat dan bersih serta menekan angka penyakit DBD," katanya.
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017