Jakarta (ANTARA News) - Buku fotografi Bromo "A Country Above The Clouds" karya sejumlah fotografer, yakni Hasiholan Siahaan XIV, Ali Masduki, dan Sabki memotret keindahan budaya masyarakat Tengger, Malang, Jawa Timur.
"Saya bersyukur dan bangga dapat memotret sejumlah daerah terbaik di Indonesia. Memotret keindahan alam dan budaya adalah cara paling sederhana sebagai upaya melestarikan budaya Indonesia, yang hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat dari seluruh dunia, pada generasi sekarang dan masa mendatang," ujar Hasiholan di Jakarta, Jumat.
Peluncuran buku fotografi Bromo "A Country Above The Clouds" sekaligus secara resmi menandai pembukaan pameran fotografi "Mengintip Bromo Melalui Mata Kamera" kolaborasi antara tiga jurnalis foto Indonesia dan fotografer perjalanan asal Prancis Jack Jark Kelner digelar selama sebulan penuh, yang berlangsung di Pusat Kebudayaan Prancis, Indonesie Francaise Institute (IFI) Wijaya.
Peluncuran buku tersebut turut dihadiri oleh Atase Kerjasama Universitas Kedutaan Besar Prancis Antoine Devoucoux du Buysson, Anggota Komisi XI DPR Maruarar Sirait, Perwakilan Menteri Desa PDTT Erlin Chaerlinatun, Direktur PT Astragraphia Tbk Arifin Pranoto, Koordinator IFI Wijaya Syarahikal Andriani.
"Tujuan pariwisata seperti Bromo yang terekam dalam pameran foto dan peluncuran buku tersebut harus kita apresiasi bersama dan kita dukung karena sejalan dengan program pemerintah terkait 10 destinasi baru" ujar Maruarar Sirait.
Maruarar menyatakan sangat mendukung kegiatan positif itu yang menampilkan semangat, keindahan alam, dan keberagaman budaya.
"Negeri kita Indonesia begitu luar biasa. Semangat mencintai Indonesia melalui tindakan sederhana ini harus terus kita dukung bersama," kata Maruarar.
Foto-foto dan buku Bromo itu, lanjut Maruarar, mencerminkan keragaman, indah dan menyentuh hati.
Sementara itu Direktur PT Astragraphia Tbk Arifin Pranoto menyatakan bangga dan terhormat atas kesempatan untuk berkontribusi pada pelestarian budaya bangsa melalui pencetakan buku fotografi tersebut.
"Kami berharap ke depannya semakin banyak pihak yang peduli pada kegiatan mendokumentasikan seni dan budaya," kata Pranoto.
(T.I025/S024)
Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017