Jakarta (Antara) -- BUMN reasuransi, Indonesia Re, optimistis sampai dengan akhir tahun target gross premi sebesar Rp 5,7 triliun dapat tercapai atau mengalami kenaikan 23 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu. Dari total tersebut, kontribusi terbesar disumbangkan oleh pasar reasuransi umum.


"Meskipun tantangan bisnisnya semakin tinggi, tapi kami yakin mampu mencapai target akhir tahun yang signifikan. Ini menjadi pertanda bahwa bisnis Indonesia Re sama sekali tidak terganggu dengan pasar yang semakin kompetitif," kata Direktur Utama Indonesia Re, Dr. Frans Y Sahusilawane di sela-sela acara Indonesia Re Soundfest 2017, di Jakarta, Jumat (17/11).


Menurut Frans, tantangan bisnis reasuransi nasional semakin berat apalagi dengan harga pertanggungan yang semakin murah dan komisi yang semakin besar. Belum lagi perusahaan reasuransi global yang bebas beroperasi di Indonesia dan perusahaan broker asuransi yang juga beroperasi bebas di Indonesia. 


"Dengan tantangan yang semakin besar itu maka kita harus semakin siap dan terus meningkatkan kapasitas diri agar bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien perusahaan asuransi nasional," katanya. 


Sementara itu Direktur Indonesia Re, Kocu A. Hutagalung, mengatakan, pasar asuransi tahun depan tidak akan jauh berbeda dengan tahun ini. 


"Kami berharap pertumbuhan gross premi tidak akan berubah, bahkan ada peningkatan. Selain itu kami juga akan melirik pada bisnis underwritting karena ada potensi pasarnya masih sangat terbuka lebar dan yang penting adalah memilih dan mengelola risiko untuk mendapatkan hasil yang bagus," katanya 


Pewarta: System
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017