Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menurunkan motivator untuk membantu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi SMP Negeri 15 Yogyakarta selama dua pekan terakhir yaitu sejumlah siswa mengalami kesurupan.
"Tujuannya adalah untuk membangkitkan lagi kepercayaan diri siswa agar mereka bisa tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Jumat.
Menurut Edy, motivator yang diturunkan adalah motivator yang selama ini membantu Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta di sekolah inklusi untuk membantu anak berkebutuhan khusus, termasuk guru yang mengajar.
Selain motivator, Edy menambahkan akan menerjunkan psikolog. "Jika diperlukan, maka akan kami siapkan psikolog untuk membantu," kata Edy yang tidak menampik telah menempuh cara lain untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Meskipun mengalami permasalahan, namun Edy memastikan tidak akan memindahkan kegiatan belajar mengajar dari SMP Negeri 15 ke tempat lain karena kondisi sekolah dinilai masih cukup kondusif dan nyaman.
"Kejadian seperti ini juga pernah terjadi di SMK Negeri 3 Yogyakarta beberapa tahun lalu. Kami pun melakukan langkah serupa," katanya.
Sementara itu, Ketua II Komite Sekolah SMP Negeri 15 Yogyakarta Rahmat Syahmarizal meminta Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk segera turun tangan mengatasi permasalahan tersebut agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Apalagi, pekan depan sudah akan dilakukan penilaian akhir sekolah. Kami khawatir, kegiatan belajar mengajar untuk persiapan ujian akhir semester menjadi terganggu," katanya.
Selama dua pekan ini, lanjut dia, guru maupun karyawan sekolah disibukkan dengan permasalahan yang dihadapi sehingga kegiatan belajar mengajar terganggu. "Jika Dinas Pendidikan turun tangan, maka guru bisa fokus dalam kegiatan belajar mengajar," katanya.
Meskipun demikian, Rahmat mengatakan, tidak semua kasus kesurupan yang menyebabkan siswa histeris disebabkan oleh hal berbau gaib, tetapi ada pula yang disebabkan siswa belum sarapan.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017