Magelang (ANTARA News) - Sejumlah perangkat dusun dan desa di Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, menyatakan bahwa ada kemungkinan alamat tersangka teroris Zarkasih (45) yang disebut-sebut berasal dari tempat itu palsu. "Sekitar satu setengah tahun lalu petugas kecamatan mengkonfirmasi ke desa, ada sembilan orang mengajukan permintaan KTP Bulurejo, tetapi blangko KTP-nya ternyata palsu, sehingga tidak diproses, dan mereka tidak pernah datang," kata Parman (40), anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Desa Bulurejo di Magelang, Jumat malam. Zarkasih dikabarkan memiliki alamat tempat tinggal di RT2/RW6 Dusun Kramat, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Zarkasih disebut sebagai pimpinan darurat Jamaah Islamiyah (JI) yang merupakan pimpinan tertinggi organisasi itu, atau atasan Abu Dujana alias Yusron. Zarkasih memiliki beberapa nama lain, yakni Mbah, Zaenuddin, Abu Irsjad, Oni, dan Nuaim. Ia ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Markas besar Kepolisian Negara RI (Mabes Polri) bersama tiga tersangka lainnya, yaitu Yurnanto alias Khopil, Suharyanto, dan Adikusuma alias Adisaputra. Parman mengemukakan, hingga saat ini telah melayani konfirmasi, terutama dari kalangan pers, untuk tiga tersangka teroris yang ditangkap Tim Densus, yakni Agus Suryanto yang tewas tertembak di Sleman beberapa bulan lalu, Yusron alias Abu Dujana yang ditangkap di Banyumas, dan Zarkasih yang ditangkap di Sleman. Abu Dujana dan Zarkasih ditangkap Sabtu (9/6). Sembilan orang itu, katanya, ada kemungkinan langsung mengajukan permohonan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke tingkat kecamatan tanpa pengantar dari pemerintahan desa dan pengurus Rukun Tetangga (RT) serta Rukun Warga (RW) setempat. Ia mengatakan, alamat para tersangka yang telah ditangkap yang tertulis dari Desa Bulurejo itu selalu tidak cocok antara keterangan tentang RT dengan RW-nya. "Selalu alamat mereka tidak cocok antara RT dengan RW-nya," kata Parman, yang empat tahun terakhir menjadi anggota Satlinmas di Desa Bulurejo itu Kepala Dusun Kramat Desa Bulurejo, Muhammad Anas (47), mengatakan bahwa wilayahnya membawahi RW 3 yang meliputi lima RT, dan RW 4 meliputi tiga RT. Jumlah warga setempat 350 kepala keluarga atau 979 jiwa. "Tidak ada RW6 disini, dan tidak ada nama Zarkasih atau nama aliasnya, ada tempat kos di sini, tetapi yang `ngekos` keluarga pegawai samsat dan satu anggota polisi," katanya. Ia mengatakan, jika ada orang baru hendak tinggal di wilayah itu wajib menyerahkan fotokopi KTP dan identitas administrasi lainnya. Umumnya warga setempat adalah penduduk asli dusun itu. Sementara itu, Kepala Dusun Kedung Ngingas, Desa Bulurejo, Ichyaudin (34), mengatakan bahwa wilayahnya meliputi RW6 dengan tiga RT. "Tetapi, tidak ada yang namanya itu. Ada tempat kos untuk pegawai bangunan di pabrik kulit sebelah itu, mereka umumnya dari Jakarta, tetapi tempat itu sekarang sedang kosong, kalau sedang isi bisa 10 sampai 20 orang yang kos, dan selalu melapor," kata Ichyaudin, yang telah enam tahun menjadi Kepala Dusun Kedung Ngingas. Ia mengaku, hafal dengan setiap warganya dari yang masih kecil hingga dewasa. Dusun itu memiliki 49 Kepala Keluarga (KK) beranggotakan seluruhnya 160 jiwa. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007