Bandung (ANTARA News) - Kandidat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak menanggapi pemasangan spanduk dan baliho bergambar foto dirinya bersama Ketua DPP Golkar Setya Novanto, tersangka kasus korupsi dalam pengadaan KTP elektronik, di beberapa daerah termasuk Kota Bandung.
"Saya tidak bisa mengomentari hal-hal yang tidak saya pahami, itu silakan saja. Tanyanya kepada yang memasang aja," kata Ridwan Kamil di Gedung DPRD Kota Bandung, Jumat.
Ia pun enggan berkomentar mengenai status Setya Novanto (Setnov), hanya mengatakan bahwa dalam politik selalu ada gejolak yang menimpa partai dan dia memilih bersikap tenang dan tidak terlalu responsif menanggapi isu-isu yang berkembang.
"Saya menjalani sudah sangat tenang, apa adanya, tidak reaktif. Nanti juga di hari pendaftaran semua yang berdinamika juga akan berakhir. Kalau dikit-dikit responsif, reaktif, saya kira itu menambahi kebisingan saja," katanya.
Kehadiran baliho dan spanduk bergambar Ridwan Kamil dan Setya Novanto itu diperkirakan mempengaruhi elektabilitas Ridwan Kamil dalam Pilkada Jawa Barat dan menghangatkan tubuh Golkar Jawa Barat yang masih mendukung Dedi Mulyadi.
Ketika dikonfirmasi mengenai pemasangan baliho dan spanduk itu, Wakil Sekretaris Bidang Kaderisasi DPD Golkar Jawa Barat Arya Girinaya mengatakan bahwa DPD tidak pernah memerintahkan pemasangan atribut sosialisasi itu.
"Kemungkinannya kecil itu resmi dari DPD karena tidak ada instruksi. Soalnya masih ada beberapa kendala psikologis yang belum selesai terkait dukungan rekomendasi DPP Golkar untuk Kang Emil dan Mas Daniel," katanya.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017