"Kami semestinya menggelar sejumlah agenda seperti rapat koordinasi komite dan pertemuan delegasi teknis pada Agustus dan September. Tapi, penyelenggaraan itu mundur karena persoalan teknis," kata Ketua Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Jumat.
INAPGOC, lanjut Okto, telah menghubungi Komite Paralimpiade Asia (APC) untuk memastikan penyelenggaraan rapat koordinasi komite setelah APC berkali-kali menanyakan kesunggguhan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Para Games 2018.
"Tentu akan ada konsekuensi atas keterlambatan persiapan. Tapi, kami akan berusaha untuk lebih berkomunikasi secara efektif kepada APC," ujar Okto.
INAPGOC akan menerima anggaran penyelenggaraan Asian Para Games 2018 dari Kementerian Pemuda dan Olahraga sebesar Rp86 miliar pada 27 November menyusul kesepakatan penggunaan anggaran yang bersumber dari realokasi anggaran Olympic Center pada 2017 pada Selasa (14/11).
"Kami sudah menyusun program-program persiapan sejak Agustus 2017 dan tinggal menunggu anggarannya saja. Kami tidak menyelenggarakan proses lelang karena waktu penggunaan anggaran hanya sampai 15 Desember," kata Okto.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto mengatakan pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menjamin kekurangan anggaran INAPGOC sebesar Rp700 miliar dari kebutuhan total sekitar Rp1,6 triliun.
"INAPGOC juga tidak harus menghabiskan anggaran Rp86 miliar karena asumsi penggunaan anggaran itu pada Agustus 2017. Anggaran itu juga tidak bersifat multi-tahun," kata Gatot.
Gatot menambahkan jaminan tambahan anggaran sebesar Rp700 miliar itu di luar anggaran 2018 sebesar Rp826 miliar.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017