Jakarta (ANTARA News) - Penyiar radio Leeann Tweeden mengatakan senator Amerika Serikat (AS) yang mewakili negara bagian Minnesota Al Franken telah secara paksa menicum dan meraba-rabanya pada kejadian lebih dari 10 tahun lalu.
Tweeden, pembawa acara berita pagi "McIntyre in the Morning", sebuah siaran di TalkRadio 790 KABC di Los Angeles - menceritakan pada Kamis (16/11) soal insiden yang menurutnya terjadi saat pertunjukan yang digelar untuk anggota militer di Timur Tengah pada tahun 2006.
Franken, yang dulunya adalah komedian, membintangi acara itu sementara Tweeden yang dulunya model sekaligus publik figur menjadi bintang tamunya.
Franken langsung meminta maaf setelah tulisan Tweeden tentang tuduhan itu dipublikasikan namun ia mengatakan tak ingat kejadian tahun 2006 tersebut.
"Hal pertama yang ingin saya lakukan adalah meminta maaf: pada Leeann dan siapa saja yang ikut tur itu, untuk semua orang yang sudah bekerja dengan saya, untuk siapa saja yang saya wakili, untuk siapa saja yang percaya saya sebagai pendukung perempuan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Tweeden menulis dalam sebuah unggahan yang dipublikasikan pada Kamis di situs KABC, bahwa Franken menambahkan adegan ciuman dalam skrip penampilan mereka dalam pertunjukan itu.
"Saya menduga apa yang diincarnya, tapi saya tahu saya bisa membuang muka di menit terakhir atau meletakkan tangan menutupi mulutnya, untuk mengundang lebih banyak tawa dari penonton," kata Tweeden.
Franken bersikeras untuk melakukan latihan sebelum pertunjukan dimulai, kata Tweeden. Setelah Tweeden awalnya menolak, tapi akhirnya setuju, Franken menciumnya.
Tweeden mengatakan dia merasa "jijik dan diserang" namun dia harus melanjutkan pertunjukan karena dia tidak ingin menimbulkan masalah.
"Meski aku tak ingat pernah latihan seperti yang diingat Leeann, saya paham mengapa kita harus mendengarkan dan percaya atas pengalaman-pengalaman wanita," tulis Franken dalam keterangannya.
Tweeden juga menulis kalau Franken meraba-raba dadanya saat dia tertidur dalam perjalanan pulang dari Afghanistan ke Los Angeles. Tweeden mengetahui kelakuan Franken itu saat dirinya melihat sebuah foto-foto perjalanannya tersebut yang kemudian ia setakan dalam unggahan esainya, demikian dikutip dari laman TIME.com.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017