Hal itu dikatakan Megawati usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan Mokpo National University.
"Saya harap Universitas Mokpo bisa menjalin kerja sama dengan universitas-universitas lain di Indonesia," kata Megawati di Kampus Universitas Nasional Mokpo, Korsel, Kamis.
Megawati mengatakan di Indonesia ada dua universitas yang khusus mengembangkan studi kemaritiman yaitu Universitas Cenderawasih di Papua dan Universitas Pattimura di Maluku.
Dia berharap kerja sama yang telah dibangun antara ITS dengan Universitas Mokpo dapat dikembangkan dengan dua universitas di Indonesia yang juga mengembangkan studi kemaritiman.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Universitas Mokpo atas jalinan persahabatan ini," ujarnya.
Dia mengatakan Indonesia sebagai negara kelautan memerlukan teknologi yang berkaitan dengan kemaritiman dan perikanan.
Karena itu, dia berharap kerja sama antara ITS dan Universitas Mokpo bisa mempererat hubungan kedua negara dan melahirkan kerja sama lainnya dengan univeritas-universitas yang ada di Indonesia.
Rektor ITS Joni Hermana mengatakan ternyata di Korea Selatan telah terjadi kekurangan sumber daya manusia (SDM) yang tertarik dengan ilmu kelautan.
Padahal, menurut dia, industri kapal di negeri itu adalah yang terbesar di dunia sehingga mereka ingin ada SDM dari Indonesia yang bisa mereka didik.
"Jadi, bisa kita gali pengalaman dan ilmu dari industri di sini yang sudah modern," kata Joni.
Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan sebelum dilaksanakannya upacara pemberian gelar doktor kehormatan kepada Megawati oleh Mokpo National University di Korea Selatan dalam bidang demokrasi ekonomi.
Penandatanganan dilakukan oleh President of Mokpo National University Choi Il dan Rektor ITS Joni Hermana dengan Megawati menyaksikan penandatanganan itu.
Substansi kerja sama kedua kampus itu menyangkut empat poin yaitu pertukaran mahasiswa terkait ilmu kelautan dan perkapalan, kerja sama membuat "workshop" internasional menyangkut isu-isu teknis perkapalan, mempromosikan pembangunan "technology support centre", dan membuat pelatihan bersama.
Dalam acara itu, juga dihadiri sejumlah Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan seperti Herman Hery, Daryatmo Mardiyanto, dan Nico Siahaan, Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi, putra sulung Megawati, Muhammad Rizky Pratama, dan Ketua DPP PDIP Bidang Kemaritiman Rokhmin Dahuri.
"Saya harap Universitas Mokpo bisa menjalin kerja sama dengan universitas-universitas lain di Indonesia," kata Megawati di Kampus Universitas Nasional Mokpo, Korsel, Kamis.
Megawati mengatakan di Indonesia ada dua universitas yang khusus mengembangkan studi kemaritiman yaitu Universitas Cenderawasih di Papua dan Universitas Pattimura di Maluku.
Dia berharap kerja sama yang telah dibangun antara ITS dengan Universitas Mokpo dapat dikembangkan dengan dua universitas di Indonesia yang juga mengembangkan studi kemaritiman.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Universitas Mokpo atas jalinan persahabatan ini," ujarnya.
Dia mengatakan Indonesia sebagai negara kelautan memerlukan teknologi yang berkaitan dengan kemaritiman dan perikanan.
Karena itu, dia berharap kerja sama antara ITS dan Universitas Mokpo bisa mempererat hubungan kedua negara dan melahirkan kerja sama lainnya dengan univeritas-universitas yang ada di Indonesia.
Rektor ITS Joni Hermana mengatakan ternyata di Korea Selatan telah terjadi kekurangan sumber daya manusia (SDM) yang tertarik dengan ilmu kelautan.
Padahal, menurut dia, industri kapal di negeri itu adalah yang terbesar di dunia sehingga mereka ingin ada SDM dari Indonesia yang bisa mereka didik.
"Jadi, bisa kita gali pengalaman dan ilmu dari industri di sini yang sudah modern," kata Joni.
Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan sebelum dilaksanakannya upacara pemberian gelar doktor kehormatan kepada Megawati oleh Mokpo National University di Korea Selatan dalam bidang demokrasi ekonomi.
Penandatanganan dilakukan oleh President of Mokpo National University Choi Il dan Rektor ITS Joni Hermana dengan Megawati menyaksikan penandatanganan itu.
Substansi kerja sama kedua kampus itu menyangkut empat poin yaitu pertukaran mahasiswa terkait ilmu kelautan dan perkapalan, kerja sama membuat "workshop" internasional menyangkut isu-isu teknis perkapalan, mempromosikan pembangunan "technology support centre", dan membuat pelatihan bersama.
Dalam acara itu, juga dihadiri sejumlah Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan seperti Herman Hery, Daryatmo Mardiyanto, dan Nico Siahaan, Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi, putra sulung Megawati, Muhammad Rizky Pratama, dan Ketua DPP PDIP Bidang Kemaritiman Rokhmin Dahuri.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017