Bogor, Jabar, (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta agar pengembangan 10 destinasi wisata baru tetap memelihara budaya tradisional, antara lain rumah adat.
"Bangunan-bangunan adat ya jangan sampai di situ malah bangunan adatnya dihilangkan, diganti dengan arsitektur yang (bergaya) Spanyol atau Mediterania misalnya. Bangunan adatnya harus betul-betul kita perhatikan," kata Jokowi dalam rapat terbatas bertopik Pengembangan 10 Bali Baru di Istana Kepresidenan Bogor pada Kamis.
Menurut Presiden, rumah-rumah adat yang memiliki nilai seni dan sejarah dapat dipakai sebagai promosi suatu destinasi wisata, misalnya di Danau Toba, Sumatera Utara.
Untuk mempromosikan dan memelihara bangunan adat tersebut, Presiden mengarahkan Kementerian Pariwisata dapat berkolaborasi dengan Badan Ekonomi Kreatif.
Selain rumah adat, Presiden mengarahkan agar penanaman pohon dapat dilakukan untuk menghijauhkan lingkungan yang ada di destinasi wisata.
"Penghijauan saya harapkan misalnya di Danau Toba atau di Mandalika betul-betul digarap secara baik sehingga benar-benar lingkungan yang ada itu sebuah lingkungan yang baik, tidak gundul," jelas Jokowi.
Presiden menjelaskan tren konsumsi masyarakat dunia saat ini berubah dari belanja barang dan benda bermerk menjadi belanja wisata dan kuliner.
"Tetapi senang travelling, senang wisata, senang mencoba restoran baru, senang mencoba kopi, senang mencoba makanan- makanan yang khas," kata Presiden.
Oleh sebab itu, ujar Presiden, pemerintah dan masyarakat Indonesia dapat mengambil manfaat dengan mengembangkan pariwisata baru selain Pulau Dewata.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017