Kediri (ANTARA News) - Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Kediri, Jawa Timur menolak menggunakan perangkat lunak (software) Microsoft, karena dinilai memberatkan. Penolakan tersebut dideklarasikan sedikitnya 190 pengusaha yang bergerak di bidang komputer di Hotel Lotus, Kediri, Jatim, Jumat. "Ketimbang kami mengeluarkan biaya besar, lebih baik kami tidak melakukan instal ulang program Microsoft," kata Ketua Apkomindo Kediri, Bagus Suryawan. Sedang untuk menghindari razia, para anggota Apkomindo Kediri akan menggunakan perangkat berbiaya murah yang bebas dari jeratan hukum hak cipta. Selain itu, dalam pernyataan sikapnya Apkomindo meminta petugas kepolisian tidak asal menyita perangkat komputer, kecuali kalau memang benar-benar menggunakan "softaware" Micosoft bajakan. Apkomindo akan mengkonfirmasi kepada pihak Microsoft Indonesia sebelum menerima petugas survei yang akan melakukan penyelidikan di beberapa tempat persewaan, penjualan alat-alat komputer, dan warung internet. Bagus Suryawan mengungkapkan, sejak merebaknya informasi akan adanya razia "softaware" bajakan, omset penjualan komputer di Kediri mengalami penurunan hingga mencapai 60 persen. "Bahkan kami memperkirakan dalam waktu tiga bulan ke depan, para pengusaha yang bergerak di bidang komputer akan gulung tikar," ujarnya. Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri AKP Didit Prihantoro yang hadir dalam deklarasi tersebut, mengingatkan kepada para pengusaha komputer untuk tidak menggunakan "software" bajakan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007