Timika (ANTARA News) - Aparat gabungan TNI dan Brimob hingga kini belum berhasil mengevakuasi 1.300 warga sipil yang terisolasi di Kampung Banti dan Kimbeli, dua kampung yang masih diduduki dan dikuasai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, di Timika, Kamis, mengatakan bahwa upaya evakuasi warga sipil itu terus dilakukan oleh aparat dengan membangun dialog dengan para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama di wilayah Tembagapura maupun dengan KKB.
"Upaya evakuasi warga sipil tetap kami lakukan. Dalam Satgas Terpadu sudah ada pembagian tugas, ada yang mengupayakan dialog dengan para tokoh, ada tim kesehatan yang menangani warga yang sakit dan membutuhkan bantuan pangan, ada juga tim yang melakukan patroli dan penegakan hukum agar para pelaku penembakan bisa terungkap dan tertangkap," ujar Kamal.
Dengan alasan meminimalkan risiko terhadap seribuan warga sipil itu, hingga kini aparat gabungan TNI dan Polri belum mengambil tindakan tegas untuk merangsek masuk ke Kampung Banti, Kimbeli, dan sekitarnya yang dikuasai KKB.
"Situasi yang terjadi di Tembagapura itu berbeda dengan bencana alam, sehingga benar-benar perlu mendapat atensi bersama, mengingat di sana ada sekelompok orang yang mengisolasi masyarakat dengan menggunakan senjata api sehingga masyarakat berada dalam kondisi tekanan atau intimidasi maka kita tidak mau ada efek yang lebih besar kepada anggota kita maupun kepada masyarakat. Upaya yang dibangun saat ini bagaimana memperkecil efek itu," kata Kombes Kamal.
Menyikapi semakin banyak masyarakat Banti, Kimbeli dan sekitarnya yang membutuhkan bantuan pangan saat ini, aparat terus menyediakan logistik di sekitar kantor Polsek Tembagapura.
Warga diharapkan datang mengambil sendiri bantuan pangan di sekitar kantor Polsek Tembagapura dengan berjalan kaki dari kampung mereka.
Bantuan pangan tidak bisa didistribusikan dengan kendaraan ke kampung-kampung itu lantaran sudah dikuasai oleh KKB.
Bahkan ruas jalan Tembagapura-Kimbeli-Banti dilaporkan telah dirusak dengan cara digali menggunakan alat berat milik salah satu perusahaan kontraktor yang mengerjakan ruas jalan Opitawak-Aroanop.
Sejumlah kios barang kebutuhan pokok milik para pedagang non-Papua yang ada di Banti dan Kimbeli dilaporkan telah dijarah habis oleh KKB.
Bahkan istri salah satu pemilik kios yang tengah hamil dua bulan beberapa waktu lalu dilaporkan mengalami perlakuan tidak senonoh karena diperkosa oleh beberapa pentolan KKB itu.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017