Yogyakarta (ANTARA News) - Rumah yang diduga sebagai kontrakan Zarkasih alias Zainuddin, salah satu tersangka anggota jaringan teroris yang ditangkap Sabtu (9/6) lalu di Watugedeg, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat sore tampak sepi dan tidak ada penghuninya. "Sejak kemarin malam penghuni rumah sudah pergi, sedangkan ke mana perginya saya tidak tahu," kata Sumiati, warga Watugedeg, Donoharjo, Ngaglik, Sleman. Menurut dia, rumah kontrakan tersebut dihuni oleh dua keluarga, yang salah satunya yang dikenal dengan nama Suharto, yang ditangkap polisi pada Sabtu (9/6) lalu. "Suharto ini pekerjaan sehari-harinya berdagang roti, kami tidak tahu kalau ia anggota teroris. Selama ini kami juga tidak kenal dekat dengan keluarga tersebut," katanya. Bangunan rumah yang ditempati Suharto bersama keluarganya yang lantainya belum disemen di Dusun Watugedeg, Desa Donoharjo, Ngaglik, Sleman tersebut terkesan sangat sederhana. Di depan rumah tersebut ada pekarangan dengan tanaman tebu serta tanaman lain dan beberapa tanaman bunga. Untuk menuju ke rumah itu, dari jalan raya Rejodani persisnya dari Puskesmas Ngaglik II ke barat sejauh sekitar 200 meter. Rumah Suharto agak terpencil, jauh dari rumah-rumah tetangga atau warga lain. Namun rumah tersebut dekat dengan gedung SMA Negeri Ngaglik. Beberapa jam setelah Suharto ditangkap, Sabtu (9/6) lalu, kakak iparnya yang tidak mau disebut namanya, mengatakan di lingkungan keluarga di Sleman lelaki itu biasa dipanggil dengan nama Suharto. Rumah Suharto masih satu desa tetapi lain dusun dengan rumah kontrakan Ynr alias Adi tersangka lain yang juga ditangkap Sabtu malam lalu di Ngaglik, Sleman.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007