Jakarta (ANTARA News) - Butet Kartaredjasa mengaku telah memilih jalan hidup merdeka sebagai seniman, dan sama sekali tak tertarik menjadi "Presiden" meski dalam sebuah acara di stasiun televisi swasta dirinya menjadi sosok "Presiden Republik Mimpi". "Cukup jadi Presiden dalam Republik Mimpi saja, sebab saya tidak mau terlibat urusan yang dikontrol publik, 'ndak' mau. Pokoknya, merdeka menjadi seniman," katanya sebelum tampil membaca puisi dalam acara "Parade Puisi Kebangsaan, Meniti Jejak Republik" yang juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Kamis malam (14/6). Menjadi pejabat publik, terlebih menjadi seorang Presiden tidak pernah terlintas dalam benak seniman yang dijuluki "Raja Monolog" itu. Namun, lantaran sejumlah wartawan menanyakan bagaimana tanggapan seumpama dirinya menjadi Presiden, maka Butet menjawab lebih tertarik menekuni dunia seni yang memungkinkannya bergerak di semua lini kehidupan. "Menjadi pejabat sangat protokoler dan harus selalu dikontrol publik, padahal berjuang tidak hanya melalui jalur demokrasi dan tidak hanya lewat perjuangan politik," katanya. Berjuang di jalur kebudayaan diakui Butet lebih menyenangkan dan membuatnya lebih bebas berekspresi, apalagi jika substansi yang disampaikannya bisa menjadi refleksi bagi penonton. "Perjuangan yang saya lakukan di bidang kebudayaan bisa bergerak di semua lini kehidupan, tidak formal, tidak protokoler, tapi sampai ke substansi, dan mudah-mudahan bisa membawa hasil," demikian Butet. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007