Cianjur (ANTARA News) - Belasan kepala keluarga di Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa mengungsi karena rumah mereka rusak berat akibat pergerakan tanah dan empat rumah lainnya terkena longsor.
Camat Sukaresmi, Aris Heriyanto, saat dihubungi Selasa, mengatakan, sebagian besar wilayah Sukaresmi rawan terjadi pergerakan tanah dan longsor, namun yang paling rawan Desa Rawabelut, Desa Cibanteng, Desa Sukamahi, Desa Kubang, Desa Cikancana dan Desa Sukaresmi.
Selama ini, pihaknya telah mengimbau warga melalui aparat desa untuk waspada dan segera mengungsi jika terjadi bencana alam pergerakan tanah, guna menghindari korban jiwa.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun 14 rumah warga rusak, 10 rumah rusak akibat pergerakan tanah dan empat rumah terkena longsor," katanya.
Selama ini, pihaknya mengimbau warga yang ingin membangun rumah, atau sarana umum agar memperhatikan apa yang telah direkomondasikan terkait wilayah rawan bencana yang terlarang dibangun sesuai petunjuk BPBD Cianjur, agar dipatuhi.
"Pihak kecamatan juga telah melaporkan, ada empat rumah yang terkena longsor di Desa Cibanteng yang bersebelahan dengan Desa Sukaresmi karena ketika musim hujan, daerah tersebut rentan terjadi bencana alam," katanya.
Pihaknya berharap pihak terkait di Pemkab Cianjur, segera turun ke lokasi, guna menentukan status lokasi yang saat ini terus mengalami pergerakan tanah dengan ke dalaman yang terus bertambah terutama ketika hujan kembali turun dengan deras.
"Belasan KK saat ini mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang dinilai aman dari pergerakan tanah dan longsor. Harapan kami pergerakan tanah tidak meluas, namun setiap hari hujan turun dengan intensitas tinggi, terutama menjelang sore," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017