Makassar (ANTARA News) - Manajemen Perseroan Terbatas Persaudaraan Sepakbola Makassar yang menaungi tim "Juku Eja" mendukung regulasi atau format sebelumnya terkait penggunaan "marquee player" pada kompetisi musim depan.

CEO PT PSM, Munafri Arifuddin di Makassar, Selasa, mengatakan dirinya justru tidak setuju jika regulasi selalu berubah yang membuat tim bingung.

"Tidak usah kembali ke format yang lalu-lalu. Apalagi format sebelumnya yang menggunakan "marquee player" memang bagus karena dapat mengangkat derajat persepakbolaan Indonesia karena dengan marquee player, maka tim akan berusaha mencari pemain bintang," ujarnya.

Ia menjelaskan, regulasi tiga pemain asing ditambah satu pemain asia yang diterapkan di kompetisi musim 2017 dinilai sudah berjalan baik sehingga patut untuk dipertahankan.

Itu bisa dilihat dari pertandingan yang lebih menarik dan ketat dalam setiap laga. Pihaknya mengaku jika selalu mengalami perubahan memang membuat tim bingung.

Pada kompetisi musim ini, tim kebanggaan masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan itu mememiliki marquee player bernama Wiljam Pluim.

Pemain ini begitu besar kontribusinya sehingga membuat manajemen langsung bergerak cepat menyodorkan perpanjangan kontrak yang akan berakhir higga 2021 mendatang.

"Dengan regulasi marquee player itu maka klub akan mencari pemain berkualitas dan nama besar sehingga suasana kompetisi lebih riuh lagi. Jadi saya kira tidak perlu dirubah lagi karena sudah pas," jelasnya.

Meski demikian, dirinya juga mengakui jika ada beberapa hal yang memang perlu dilakukan perubahan seperti halnya penggunaan pemain U-23.

"Dulu kita diminta mencari peman U-23 namun sekarang kan sudah ketemu. Para pemain U-23 kita juga sudah tampil reguler pada kompetisi lalu,"

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017