Jakarta (ANTARA News) - Produsen elektronik Korea Selatan, LG Electronics, menjadikan Indonesia basis ekspor produksi kulkas di atas 300 liter ke berbagai negara di dunia. "Tahun ini kami mulai memproduksi kulkas ukuran besar di Indonesia dan lebih dari 90 persen produksi ditujukan untuk pasar ekspor," kata GM Advisor Marketing Departement, PT LG Electronics Indonesia (LGEIN), Seung-Chul Lee, di Jakarta, Jumat. Di sela-sela peluncuran kulkas di atas 300 liter yang diberi nama "Livia" itu, Lee mengatakan Indonesia merupakan basis produksi kulkas ukuran besar LG di dunia, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Menurut dia, kurang dari 10 persen produksi kulkas LG dipasok pasar domestik, sedangkan sebagian besar lagi di ekspor ke negara-negara di kawasan ASEAN Eropa, Amerika Tengah, Rusia, dan Korea Selatan sendiri. "Indonesia merupakan basis produksi kulkas global kami. Saat ini produksi kulkas ukuran besar kami mencapai sekitar 150 ribu unit per bulan," katanya. LG, kata dia, melihat potensi pasar kulkas ukuran besar di Indonesia sangat potensial dibandingkan Thailand yang menjadi basis produksi kulkas besar oleh sebagian besar produsen elektronik, seperti Sharp dan Toshiba. "Pertumbuhan pasar kulkas ukuran besar di Indonesia mencapai 100 persen. Tahun lalu pasar kulkas besar hanya sekitar 4.000 - 5.000 unit per bulan. Kuartal pertama tahun ini sudah mencapai 8.000 sampai 9.000 unit per bulan," katanya. Menurut dia, potensi pasar kulkas ada di Indonesia. Keunggulan Thailand sehingga menjadi basis produksi kulkas oleh sejumlah pemain elektronik, kata dia, karena infrastrukturnya lengkap. Namun LG ingin mendekati pasar terbesar agar lebih bisa bersaing. GM Pemasaran dan Penjualan Domestik LGEIN Budi Setiawan menambahkan pihaknya menargetkan penguasaan pasar sebesar 30 persen di segmen kulkas besar yang tahun ini diperkirakan penjualan rata-rata per bulannya mencapai sekitar 9.000 unit. "Selama ini kami masuk ke pasar kulkas besar dengan cara mengimpor. Sekarang kami mencoba masuk pasar (Indonesia) dengan produksi di Indonesia, sehingga diharapkan bisa lebih bersaing," katanya. "Livia" memiliki kandungan komponen lokal sekitar 70 persen dan dikembangkan di Indonesia dengan tujuh varian produk mulai harga Rp4,5 juta (300 liter) sampai Rp 12 juta per unit (700 liter). Kulkas besar untuk pasar premium tersebut ditujukan untuk masyarakat perkotaan yang membutuhkan hidup lebih praktis dan sadar akan pola hidup sehat. Livia, kata Budi, dilengkapi dengan fitur kesehatan seperti, vitalight dan moisture balance untuk menjamin kesegaran dan kandungan vitamin pada buah dan sayuran yang disimpan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007