Pontianak (ANTARA News) - YB Abdul Wahab Bin Aziz, Ketua Pengembangan Perumahan Sarawak, Malaysia Timur, menyatakan minatnya untuk menanamkan investasi pengembangan rumah susun menengah ke atas di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). "Saya melihat iklim investasi di Indonesia, khususnya di Kota Pontianak sudah mulai kondusif, sehingga sangat memungkinkan untuk menanamkan investasi dalam bidang perumahan," kata Abdul Wahab, di Pontianak, Jumat, seusai melakukan pertemuan dengan Walikota Pontianak, Buchary Abdurrachman. Ia mengatakan, terkejut melihat pesatnya pembangunan di Kalbar sewaktu melakukan perjalananan dari Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Entikong menuju Kota Pontianak, karena sudah banyak perubahan baik dari segi pembangunan infrastruktur maupun sarana-sarana bangunan pemerintah. "Saya terakhir ke Kalbar 16 tahun lalu, tetapi pembangunan belum semaju sekarang," ujarnya. Abdul Wahab menambahkan, setelah mendengar presentasi walikota dengan rencananya membangun "Town Square" di sepanjang Sungai Kapuas, mulai dari kawasan Pasar Tengah hingga depan Kantor Walikota Pontianak atau taman Alun Kapuas, pihaknya tertarik ingin melakukan kerjasama membangun kawasan tersebut. "Kami baru dalam tahap melakukan kajian apakah layak menanam investasi atau tidak, dan saya juga telah membawa beberapa dari pihak swasta sebagai pemodal di Malaysia. Semoga saja ada ketertarikan untuk menanamkan invetasinya ke Pontianak," katanya. Walikota Pontianak, Buchary Abdurrachman, mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyambut baik adanya itikad baik dari para investor dari Malaysia untuk ikut serta dalam pengembangan rumah susun. "Kita selalu terbuka, siapa saja untuk menanamkan investasinya di Pontianak di bidang apa saja, asal untuk kemajuan masyarakat," ujarnya. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pontianak, Toni Herianto, mengatakan, Pemkot Pontianak memang berencana membangun rumah susun yang merupakan "reward" atau hadiah dari Departemen Pekerjaan Umum. "Apabila kita diberi `reward`, sangat mubazir kalau tidak diterima. Untuk itu, kita memberikan tiga alternatif kawasan untuk dijadikan rusun, yaitu Kelurahan Mariana (Kecamatan Pontianak Selatan), di Kecamatan Pontianak Barat, dan Kecamtan Pontianak Timur," jelasnya. Untuk merealisasikan pembangunan rumah susun itu, setidaknya memiliki luas lahan sekitar 3000 meter persegi. Sampai saat ini masih belum ditetapkan lokasi pembangunannya. Rusun tersebut rencananya dibangun dua bangunan dengan tinggi lima lantai, lantai pertama untuk taman, parkir, dan toko-toko, lantai 2 - 5 untuk tempat tinggal. Satu petak berukuran 24 meter persegi dengan fasilitas satu kamar, satu dapur, satu ruang tamu, dan kamar mandi dan WC. Satu blok terdiri atas 48 pintu atau dengan total sekitar 96 pintu. Rencananya biaya satu kamar sekitar Rp60 ribu hingga Rp90 ribu per bulan, katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007