Jakarta (ANTARA News) - Perum Bulog menyatakan optimis pengadaan beras dalam negeri hingga akhir 2007 mampu mencapai 1,73 juta ton melebihi target 1,54 juta ton.
Direktur Perum Bulog, Mustafa Abubakar, di Jakarta, Jumat, mengatakan dari pertemuan dengan 10 Kepala Divisi Regional (Divre) belum lama ini, mereka menyatakan kesiapan untuk melakukan pengadaan beras sampai 1,73 juta ton hingga akhir 2007.
"Melihat kondisi panen musim gadu mereka optimis dan mengusulkan revisi prognosa pengadaan dari 1,5 juta ton menjadi 1,7 juta ton," katanya.
Mustafa mengatakan hingga 14 Juni 2007 pengadaan beras dalam negeri sudah mencapai 1.106.354 ton sementera target hingga Mei 2007 sebesar 900 ribu ton.
Realiasi pengadaan beras sebesar itu terdiri atas gabah sebanyak 223.746,86 ton dan beras 964.275,19 ton baik melalui koperasi, non koperasi, Satgas Bulog, maupun Unit Penggilingan Gabah dan Beras (UPBG) milik Bulog.
Bulog menargetkan pengadaan beras nasional sebanyak 1,54 juta ton hingga akhir 2007 dan bila perlu sebesar dua juta ton seperti yang diamanatkan undang-undang, diperkirakan dapat dicapai.
Undang-undang mengharuskan pengadaan beras sebesar 2,2 juta ton dengan perincian 1,9 juta ton untuk raskin (beras bantuan untuk warga miskin) dan 0,35 juta ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP).
Ketika menyinggung impor beras, Mustafa mengatakan pada Juni 2007 Bulog bersama Menko Perekonomian akan mengevaluasi melihat sejauh mana kebutuhan impor beras.
"Kita akan evaluasi untuk melihat prospek 4-5 bulan kedepan perlu tidaknya impor beras," tambahnya.
Mengenai realisasi impor beras, dari kontrak yang sudah ditandatangani sebanyak 1.117.097 ton yang telah tiba di Indonesia sebanyak 674.370 ton, sementara 7.600 ton dalam perjalanan, 5.800 ton dalam proses muat dan 95.850 ton menunggu muat.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007