Solo, Jawa Tengah (ANTARA News) - Satuan Reserse kriminal Polres Kota Surakarta segera memanggil manajemen biro travel "Umrah Hannien Tour" berkaitan dengan kasus dugaan penipuan kepada puluhan warga Solo yang semestinya diberangkatkan ke Tanah Suci.
"Kami sudah meminta keterangan 10 saksi yang menjadi korban penipuan umrah ke Tanah Suci, tetapi manajemen biro travel hingga sekarang tidak ada realisasinya," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Kota Surakarta Kompol Agus Puryadi di Solo, Senin.
Agus mengungkapkan ada 42 orang yang sudah menyetorkan uang untuk biaya umrah ke biro travel ini, namun sebagian dari mereka sudah mendapatkan pengembalian uang.
Sejak Januari hingga Februari 2017, setiap korban menyetorkan biaya umrah antara Rp21 juta hingga Rp26 juta ke biro travel itu.
"Kami juga telah mengumpulkan barang bukti, antara lain surat tanda setoran biaya umrah dan tas atau koper milik korban yang dibagikan dari pihak manajemen untuk pelanggannya," kata Agus.
Puluhan orang sebelumnya mendatangi Polres Kota Surakarta untuk melaporkan dugaan penipuan ratusan juta rupiah oleh biro travel "Umrah Hannien Tour" di Solo pada 11 Oktober 2017.
Menurut Agus, 20 korban yang melaporkan kasus penipuan ini telah dijanjikan akan diberangkatkan ke Mekah tetapi sampai saat ini tak kunjung berangkat. Padahal mereka sudah melunasi biaya umrah antara Rp21 juta hingga Rp26 juta per orang.
Agus mengungkapkan, biro travel umrah yang berkantor di Solo Paragon Mall di Jalan Yosodipuro Nomor 133, Mangkubumen, Banjarsari, Solo itu, sudah lama tutup. Tetapi biro travel ini memiliki kantor pusat di Jawa Barat.
Polisi lalu menyelidiki lebih jauh biro travel itu dan jika sudah didapati bukti kuat akan segera menggelandang para pejabat manajemen biro travel yang berinisial A dan Oo.
Polisi segera mencari mereka di tempat persembunyiannya dengan koordinasi dengan Polres lain.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017