Jakarta (ANTARA News) - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengajukan Public Service Obligation (PSO) sebesar Rp3,3 triliun pada 2018 mendatang.
"Besaran nilai PSO yang kami ajukan untuk tahun depan meningkat secara signifikan dari tahun ini. Tahun depan, kami ajukan PSO sebesar Rp3,3 triliun," kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono di Jakarta, Senin.
Menurut dia, nilai PSO yang diajukan untuk tahun depan cukup besar karena akan dipergunakan untuk menutupi biaya produksi sekaligus biaya operasional Transjakarta.
"Namun tentu saja kenaikan nilai PSO akan diimbangi juga dengan peningkatan layanan melalui perluasan rute serta penambahan jumlah armada bus yang dioperasikan," ujar Budi.
Dia menuturkan penambahan nilai PSO itu dilakukan dengan asumsi target penumpang Transjakarta pada tahun depan akan mencapai sebanyak 212 juta orang.
Sementara itu, sambung dia, pada tahun ini, jumlah penumpang Transjakarta diperkirakan sebanyak kurang lebih 144 hingga 145 juta orang.
Pada tahun ini, dia mengungkapkan jumlah PSO yang diajukan sebesar Rp2,8 triliun. Kemudian, di dalam APBD Perubahan diturunkan menjadi Rp1,7 triliun. Serapan PSO itu sendiri diperkirakan hanya bisa mencapai Rp1,3 triliun.
"Akan tetapi, untuk tahun depan, nilai PSO lebih besar karena akan ada tambahan pelayanan. Kami akan memperbanyak rute sekaligus menambah jumlah armada bus," tutur Budi.
Dia menambahkan biaya perjalanan untuk setiap penumpang saat ini rata-rata mencapai Rp11.000. Sedangkan tarif yang dikenakan kepada penumpang hanya Rp3.500. Sehingga, subsidi yang diberikan mencapai Rp6.500 per penumpang.
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017