Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar RI di Tehran, Iran, mengimbau semua Warga Negara Indonesia yang berada di negara itu untuk meningkatkan kewaspadaan pascagempa 7,3 SR yang mengguncang Provinsi Sulaymaniyah di wilayah perbatasan Iran dan Irak pada Minggu malam (12/11).
Kedutaan Besar RI di Tehran, Iran, melaporkan hingga saat ini tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban di sekitar wilayah yang dekat pusat gempa, terutama di Kermanshah dan Khuzestan, dua provinsi Iran yang terdampak parah akibat gempa, demikian disebutkan dalam keterangan resmi Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Tehran yang diterima di Jakarta, Senin.
Kantor Berita Iran, IRNA, melaporkan sedikitnya 300 warga di Kermanshah dan Khuzestan meninggal dunia akibat gempa yang guncangannya terasa hingga Qatar itu, sementara sekitar 2500 orang terluka.
KBRI Tehran meminta WNI yang jumlahnya sekitar 350 orang di Iran untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa susulan, terutama bagi yang akan bepergian ke Kermanshah dan Khuzestan yang terletak sekitar 400 km dari Qom, wilayah dengan konsentrasi WNI paling besar, yakni 180 orang.
Selain itu, diharapkan semua WNI untuk membawa identitas diri selama bepergian dan senantiasa menjalin komunikasi dengan KBRI dan sesama WNI di Iran.
KBRI Tehran juga membuka saluran langsung 24 jam yang dapat digunakan bagi WNI dan masyarakat Indonesia yang memiliki anggota keluarga di Iran, di nomor +98 912 006 7021, +98 912 963 2269 dan +98 912 824 1668 atau nomor kantor +98 21 8871 5558.
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017