"Kita sudah buat proyeksi untuk dua bulan ke depan, dan masih yakin outlook defisitnya di 2,67 persen," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara di Jakarta, Senin.
Suahasil menjelaskan perkiraan realisasi itu telah memperhitungkan optimalisasi penerimaan dari sektor pajak maupun penyerapan belanja negara yang hingga akhir tahun bisa mencapai 95 persen.
"Kita akan melihat pengeluaran, karena tidak semua bisa dilakukan dengan cepat. Untuk transfer ke daerah hingga akhir tahun juga ada yang masih dihitung ulang," ungkapnya.
Untuk itu, ia menyakini proyeksi defisit anggaran tersebut tidak akan mendekati target dalam APBNP dan masih di bawah batas yang perkenankan dalam undang-undang yaitu sebesar tiga persen terhadap PDB.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan mencatat defisit anggaran hingga akhir September 2017 telah mencapai Rp275,6 triliun atau sekitar 2,02 persen terhadap PDB.
Realisasi tersebut berasal dari pendapatan negara dan hibah yang telah mencapai Rp1.099,4 triliun atau 63,3 persen dari target serta belanja negara sebesar Rp1.375 triliun atau 64,5 persen dari pagu.
Sementara itu, target defisit anggaran dalam APBNP 2017 diproyeksikan sebesar Rp397,2 triliun atau 2,92 persen terhadap PDB.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017