Denpasar (ANTARA News) - Gelombang laut di selatan Bali, kawasan Samudera Indonesia, sudah mencapai empat meter, disertai tiupan angin kencang yang juga telah meningkat dengan kecepatan hingga 20 knot. "Tinggi gelombang, perairan pasang dan kecepatan angin terus bergerak naik. Kami harapkan masyarakat maupun wisatawan di kawasan pesisir selatan Bali lebih waspada," kata Kepala Balai Besar Meteorologi dan Geofisika (BBMG) Wilayah III Denpasar, Drs Widada Sulistya, DEA, kepada ANTARA News, Jumat. Dihubungi di kantornya, Jalan Raya Tuban, Kuta, Kabupaten Badung, disebutkan dalam satu-dua hari ini tinggi gelombang berpotensi mencapai sekitar lima meter dan kecepatan angin bisa di atas 30 knot. Hal ini disebabkan gerakan angin timur dari Australia semakin kuat, selain pengaruh kuatnya daya tarik gravitasi bumi-bulan bertepatan datangnya awal bulan "Tilem" atau bulan "Mati". "Kondisinya akan lebih berbahaya jika saat berlangsung gelombang tinggi bertepatan datangnya tiupan angin kencang, juga disertai hujan. Bisa menimbulkan badai," ucapnya. Oleh karena itu ia mengingatkan agar masyarakat dan wisatawan sedapat mungkin menghindari perjalanan di perairan selatan dan kalangan nelayan juga lebih waspada. Bahkan wisatawan yang melakukan aktivitas di kawasan pesisir selatan Bali juga harus waspada, mengingat gelombang pasang di pantai selatan sudah mencapai dua-tiga meter. Kapal penyeberangan di lintasan Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai-Lembar, sewaktu-waktu juga bisa terganggu, atau bahkan harus menghentikan operasionalnya sementara waktu. "Gelombang pasang dan tiupan angin kencang itu datangnya tidak menentu dan juga tidak akan terus-menerus. Temporer saja, tetapi perlu lebih kita waspadai," ujar Widada. Meski begitu, masyarakat maupun wisatawan diingatkan untuk tidak panik, mengingat yang akan terjadi diprediksi tidak akan sedahsyat gelombang pasang 17 Mei lalu.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007