Sulaimaniyah, Irak (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter mengguncang perbatasan Iran-Irak pada Minggu (12/11) malam, menewaskan sedikitnya 67 orang, melukai ratusan lainnya dan memicu tanah longsor yang menghambat upaya penyelamatan, kata beberapa pejabat.
Rekaman yang diunggah di Twitter menunjukkan orang-orang melarikan diri dari sebuah bangunan di Sulaimaniyah, Irak utara, sementara jendela-jendela hancur saat gempa terjadi. Sementara foto-foto dari kota terdekat Darbandikhan menunjukkan dinding besar dan bangunan beton roboh.
"Pada tahap ini, gempa di barat sudah merenggut 61 korban jiwa dan mengakibatkan 300 orang terluka," demikian dilansir kantor berita Iran IRNA, menambahkan bahwa jumlah korban diperkirakan meningkat.
Enam orang lainnya dilaporkan tewas di sisi Irak perbatasan.
"Kami sedang dalam proses mendirikan tiga kamp bantuan darurat," kata Mojtaba Nikkerdar, wakil gubernur Provinsi Kermanshah, Iran.
Gempa terjadi sekitar 30 kilometer sebelah barat daya Halabja di Kurditan Irak sekitar pukul 21.20, saat banyak orang berada di rumah menurut US Geological Survey.
Kepala dinas darurat Iran Pir Hossein Koolivand mengatakan "sulit mengirim tim penyelamat ke desa-desa karena jalan terputus... telah terjadi longsor."
Kota yang paling parah terdampak di Iran adalah Qasr-e Shirin di Kermanshah and Azgaleh menurut siaran IRNA.
Tiga puluh tim Palang Merah sudah dikirim ke zona gempa, yang sebagian di antaranya mengalami pemadaman listrik.
Di Irak, para pejabat mengatakan gempa telah menewaskan enam orang di Provinsi Sulaimaniyah dan melukai sekitar 150 orang.
Di Sulaimaniyah, warga berlarian ke jalanan dan sejumlah bangunan dilaporkan rusak menurut reporter AFP di sana.
"Empat orang meninggal dunia akibat gempa di Darbandikhan", kata wali kota Nasseh Moulla Hassan kepada AFP.
Seorang anak dan seorang lansia tewas di Kalar menurut direktur rumah sakit di kota yang berada sekitar 70 kilometer selatan Darbandikhan, dan melukai 105 orang.
Gempa yang pusatnya berada di kedalaman 25 kilometer itu juga terasa sekitar 20 detik di Baghdad, dan lebih lama lagi di provinsi-provinsi lain di Irak menurut jurnalis AFP.
Di Iran, gempa mengguncang beberapa kota di bagian barat negeri itu termasuk Tabriz.
Gempa juga dirasakan di tenggara Turki, dari Malatya sampai Van menurut koresponden AFP.
Di Kota Diyarbakir, banyak warga meninggalkan rumah mereka.
Gempa melanda daerah sepanjang 1.500 kilometer garis patahan antara lempeng tektonik Arabia dan Eurasia, sabuk yang membentang sepanjang barat Iran dan sampai ke timur laut Irak. Kawasan ini sering mengalami aktivitas seismik.
Gempa tahun 2003 mengguncang Bam di Iran, meratakan kota dengan tanah dan menewaskan sedikitnya 31.000 orang.
Sejak itu Iran mengalami sedikitnya dua gempa besar, tahun 2005 yang menewaskan 600 lebih orang dan tahun 2012 yang menyebabkan sekitar 300 orang tewas.(mr)
Pewarta: Antara
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017