Padang (ANTARA News) - Menteri Pariwisata, Kesenian dan Warisan Malaysia, Dr Datok Rais Yatim, menyempatkan diri pulang kampung ke tanah leluhurnya di Nagari Sipisang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumbar, untuk bertemu kerabat dan keluarga adatnya dalam rangkaian kunjungan tiga hari di Ranah Minang. "Kini ambo (saya, red) pulang kampuang (kampung, red)," kata Rais Yatim dengan dialek Minang yang kental, saat jamuan makan malam oleh Gubernur Sumbar di Padang, Kamis malam. Ia mengatakan dirinya adalah putra Minang yang kini menjadi warga negara Malaysia serta dipercaya menjadi Menteri Pariwisata, Kesenian dan Warisan. "Kampuang ambo di Nagari Sipisang Palupuah, Agam," katanya. Dalam sambutannya Rais banyak menggunakan bahasa Minang dengan dialek yang pasif diselingi beberapa pantun adat, yang memperkuat dirinya sebagai putra Minang. Terkait jabatannya sebagai Menteri Pariwisata, Kesenian dan Warisan Malayasia, ia mengemukakan akan memanfaatkannya untuk membuat "jembatan" budaya antara Malaysia dan Indonesia, khususnya dengan tanah leluhur di Minang. "Seni dan budaya dua bangsa serumpun ini harus bisa menjadi 'galah' dan 'jembatan' untuk menghubungan Malaysia-Indonesia dalam berbagai kerjasama saling menguntungkan dan mengangkat citra bangsa di dunia," katanya. Sementara itu, Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi, menyatakan kedatangan Dr Rais merupakan pulangnya "mamak rumah" (pemuka adat, red) ke kampung halaman dari tanah rantau. "Banyak hal yang bisa dibicarakan dan dikonsultasikan dengan beliau dalam rangka membangun Ranah Minang. Untuk itu kami berharap, Pak Datok bisa pulang kampung sekali dalam tiga bulan," katanya. Ia menambahkan, jarak Sumbar-Malaysia terasa begitu dekat karena telah ada penerbangan setiap hari. "Karena itu sering-seringlah mamak rumah pulang ke kampung," katanya. Pada jamuan makan malam itu, istri Menteri Pariwisata, Kesenian dan Warisan Malaysia, Ny Rais Yatim semakin memperkukuh talian darah suaminya dengan Ranah Minang, dengan membawakan dua lagu legenda Minangkabau "Ubekan Denai" dan "Ayam Den Lapeh" dengan dialek yang pasif. Kemampuan Ny Rais membawakan lagu Minang secara pasif membuat decak kagum para hadirin dan riuhnya tepuk tangan. "Kami seperti mendengar Elly Kasim (penyayi Minang legendaris) bernyanyi. Suara Ny Rais benar-benar pas dengan dialek Minang," kata Zardi seorang hadirin. Pada acara itu, juga ditampilkan sejumlah tari Minang, seperti 'Tari Piring' dan 'Tari Payung', dengan diiringi alat-alat tradisional. (*) (T.H014/B/H007/H007) 14-06-2007 23:57:10 NNNN

Copyright © ANTARA 2007