Festival tersebut digelar secara rutin setiap tahun pada bulan November. Berbagai kegiatan diselenggarakan seperti festival musik, lomba kreasi souvenir, festival kuliner, parade gajah, dan lain sebagainya.
Di awal sambutan, Zulkifli Hasan yang merupakan Putra Lampung ini mengungkapkan dirinya sudah biasa bolak-balik ke Taman Nasional. "Saat menjadi Menteri Kehutanan saya sudah biasa ke sini," ujarnya.
Di taman nasional ini dikatakan tak hanya ada gajah namun juga ada badak. "Anak badak yang lahir di sini saya beri nama Andatu," ujarnya mengenang masa lalu.
Zulkifli mengapresiasi kreatifitas bupati dan masyarakat Lampung Timur. Menurutnya festival musik bisa menjadi jalan untuk mengurangi masalah penggangguran.
“Ada festival maka bisa mengembangkan kreatifitas anak-anak muda. Kreatifitas juga dapat meningkatkan potensi daerah,” ujar Zulkifli.
Zulkifli mengatakan bahwa kepala daerah harus memfasilitasi kreatifitas masyarakat atau mencarikan pasar dari produk masyarakat sementara masyarakat harus menggunakan kesempatan itu.
Dalam sambutannya Zulkifli mengingatkan soal sampah. Menurutnya sampah adalah masalah bersama baik pemerintah maupun masyarakat.
Ia mencontohkan bahwa Jepang tidak ada sampah dan tempat sampah karena masalah sampah adalah masalah bersama.
"Mereka tidak buang sampah sembarangan. Bila mereka menyampah di jalan, sampahnya dikantongi, dibawa pulang dan dibuang di rumah," tambahnya.
Maka dari itu Zulkifli Hasan menegaskan pentingnya kebersamaan antara pemerintah dan rakyat.
“Sehebat apapun kepala daerah kalau tak akan ada kebersamaan, masalah itu tak akan selesai," ujarnya.
Pewarta: System
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017