Pemerintah daerah yang inovatif berhak mendapat penghargaan itu."
Tanjungpinang (ANTARA News) - Indonesian Institute for Public Governance (IIPG) memberikan penghargaan Anugerah Pandu Negeri 2017 kepada 50 daerah yang dinilai berprestasi di Indonesia, salah satunya Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Bupati Bintan Apri Sujadi, yang dihubungi dari Tanjungpinang, mengatakan bahwa Anugerah Pandu Negeri 2017 diterima dari Wakil Presiden RI periode 2009--2014 Boediono didampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo.
"Masyarakat Bintan mengapresiasi dan berterima kasih kepada IIPG atas penghargaan tersebut. Ini adalah kejutan yang akan memacu kami untuk lebih maju," ujarnya.
Apri mengaku awalnya kurang yakin dapat meraih penghargaan bergengsi tersebut, apalagi tim penilai dan dewan juri merupakan pakar dari berbagai bidang seperti Prof Djisman S. Simanjuntak, salah seorang anggota Dewan Ekonomi Nasional (KEN) Indonesia, dan Prof Sidharta Utama, dosen senior di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Indonesia.
"Ada Chandra M Hamzah, seorang ahli hukum dan mantan Komisioner Komisi Pemberantas Korupsi ( KPK ), Prof Harkristuti Harkrisnowo merupakan anggota Panitia Kerja RUU Terorisme Pemerintah-DPR, serta Business Director Tempo Yostinus Tommy Aryanto," ujarnya.
Ia mengemukakan penghargaan tersebut berkah dari kerja keras aparatur pemerintahan dan berbagai elemen masyarakat. Sinergi yang terbangun mendorong pemerintah dan masyarakat bekerja keras dan inovatif.
Pemerintah Bintan sejak awal sudah berkomitment untuk terus berinovasi dan terobosan yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat banyak.
"Tidak disangka bahwa banyak orang yang melihat atas kinerja pemerintah daerah yang ingin selalu mengedepankan kepentingan masyarakat Bintan. Penghargaan ini juga untuk semua unsur lapisan masyarakat Kabupaten Bintan yang telah ikut serta membantu memberikan ide-ide, kreativitas dan sumbangsih pemikiran bagi menyukseskan semua program-program pemerintahan," katanya.
Bupati Bintan Apri Sujadi menerima Anugerah Pandu Negeri 2017 dengan penilaian sebagai kepala daerah yang memiliki inovasi dalam penerapan pelayanan kesehatan gratis dan bantuan seragam sekolah.
Selain itu, dirinya juga dinilai berhasil mempertahankan beberapa prestasi tingkat nasional diantaranya Anugerah WTP enam kali berturut-turut, dan mempertahankan Piala Adipura ketiga kalinya .
Ketua IIPG Sigit Pramono menjelaskan Anugerah Pandu Negeri sebagai bentuk apresiasi terhadap pemerintah daerah yang bekerja dengan terobosan-terobosan baru.
"Pemerintah daerah yang inovatif berhak mendapat penghargaan itu. Penilaian juga berdasarkan aspek pemerintahan meliputi tata kelola keuangan, tata kelola pemerintahan dan juga anti korupsi," katanya.
Ia menambahkan tim penilai merupakan tim independen yang menyaring dari 538 daerah di Indonesia, dan dilakukan pertama kali berdasarkan survei lapangan dan data-data.
Tim menilai laporan keuangan daerah, penetapan APBD yang tepat waktu hingga inovasi-inovasi yang dilakukan kepala daerah bagi kemajuan daerahnya. Dari jumlah 538 daerah itu terdapat 200 daerah lolos saringan, yang kemudian disaring kembali menjadi 50 daerah yang pantas menerima penghargaan.
"Penilaian ini dilakukan berdasarkan Inovasi kemajuan bagi daerah dengan persentase penilaian Inovasi 35 persen, Tata Kelola Pemerintahan 30 persen, SDM 20 persen dan pertumbuhan Ekonomi 15 persen," demikian Sigit Pramono.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017