Da Nang, Vietnam (ANTARA News) - Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Sabtu, menyepakati keperluan akan penyelesaian politik bagi perang di Suriah tanpa peran militer, kata keterangan tertulis dari Kremlin.
Gedung Putih belum memastikan pernyataan bersama kedua presiden itu atau pembicaraan di antara kedua tokoh itu di sela-sela KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di kota Da Nang, Vietnam, sebagaimana dilaporkan wartawan ANTARA.
Kremlin mengatakan, pernyataan bersama soal Suriah itu adalah hasil koordinasi Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson.
Dalam keadaan ISIS semakin terdesak di Suriah, perhatian dunia kini tertuju pada perang lebih luas antara kelompok Presiden Suriah, Bashar al Assad, dengan anasir gerilyawan.
Pada sisi lain, Putin dan Trump juga sepakat dalam keperluan akan upaya bersama memerangi sisa kekuatan ISIS di kawasan Timur Tengah, kata Kremlin.
Kedua kepala negara mengakui kedaulatan Suriah, kemerdekaan, keutuhan wilayah, dan mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik di Suriah untuk terlibat aktif dalam proses politik di Jenewa, kata Kremlin.
Moskow dan Washington sepakat tidak ada solusi militer bagi konflik Suriah.
Kremlin juga menambahkan, Trump dan Putin sempat berbincang sejenak sebelum acara pengambilan foto bersama para pemimpin anggota APEC.
Sejumlah gambar televisi memang menunjukkan, Putin dan Trump saling menyapa saat berjalan menuju posisi mereka masing-masing dalam sesi foto bersama dengan latar Laut China Selatan itu.
Meski demikian, Gedung Putih mengatakan, tidak ada jadwal pertemuan resmi antara kedua kepala negara itu.
Rombongan Trump tidak mengeluarkan komentar apapun saat sang presiden meninggalkan Danang menuju ibu kota Vietnam, Hanoi. Dari situ dia akan melanjutkan perjalanan tur Asia ke Filipina untuk menghadiri pertemuan puncak ASEAN.
Pada masa kampanye pemilu presiden, Trump memang sempat mengatakan, alih-alih menggelar permusuhan, pihaknya akan bekerja sama dengan Rusia untuk menyelesaikan sejumlah persoalan dunia seperti Suriah, Ukraina, dan Korea Selatan.
Namun, sejak menjabat sebagai presiden, Trump sangat jarang berhubungan langsung dengan Putin.
Pewarta: GM Nur Lintang Muhammad
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017