Semarang (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menekankan eksplorasi sumber daya maritim di Indonesia harus menggunakan teknologi agar hasil yang didapat maksimal.
Nasir dalam pidatonya di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu, mengatakan potensi pemanfaatan sumber daya maritim Indonesia sangat besar mulai dari perikanan hingga bidang energi terbarukan.
Bahkan Nasir memerkirakan 30 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa didapat dari bidang maritim apabila pemanfaatannya benar-benar maksimal.
Nasir juga mengakui bahwa penerapan tenaga kerja di bidang maritim juga masih sangat rendah.
"Masih jauh, masih di bawah. Kita masih rendah, tapi potensinya besar. Kita kalau bisa gerakan, 30 persen ekonomi dari laut nanti," kata Nasir menjawab seberapa besar penyerapan tenaga kerja bidang maritim di Indonesia.
Salah satu cara mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya maritim ialah dengan penggunaan teknologi.
Nasir menerangkan bahwa nelayan dan pelaku usaha perikanan tangkap harus sudah menggunakan teknologi dalam berlayar untuk memaksimalkan hasil tangkap dan efisiensi bahan bakar.
Dia menjelaskan bahwa peran peneliti dalam pengembangan riset bidang kemaritiman sangat dibutuhkan dan menjadi salah satu riset yang diprioritaskan.
"Nelayan kita kalau melaut jangan hanya mencari ikan, kalau nggak dapat ikan dia rugi bahan bakar. Tapi bagaimana dia melaut telah menentukan lokasi yang banyak ikannya. Risetnya kita gunakan, pakai sistem satelit dan sebagainya harus kita kembangkan. Kalau kita tidak pikirkan itu, ya `wassalam`," ujar Nasir.
Selain bidang perikanan, sumber daya maritim Indonesia juga sangat berpotensi besar di bidang energi, yaitu blok migas dan energi terbarukan.
Nasir menjelaskan masih banyak blok migas dan sumber arus laut serta gelombang laut yang belum dieksplorasi untuk diubah menjadi sumber tenaga listrik.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017