Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menegaskan, lembaga yang dipimpinnya akan bersikap netral yang berarti tidak mendukung kandidat manapun yang akan mengikuti Pilkada DKI tahun 2007. "Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah tidak mungkin mendukung salah satu kandidat," katanya setelah menerima kunjungan delegasi muslim Inggris di kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Kamis. Din menuturkan, Muhammadiyah tidak berkaitan dengan bidang politik praktis sehingga tidak akan ikut-ikutan dalam wacana dukung-mendukung di dalam Pilkada DKI. Ia memaparkan, politik yang dilakukan oleh Muhammadiyah kini adalah politik kebudayaan yang bergerak di berbagai bidang seperti pendidikan. Mengenai kaitan antara Muhammadiyah dan Partai Amanat Nasional (PAN), Din menegaskan kini tidak ada lagi hubungan antara Muhammadiyah dan partai yang dipimpin oleh Soetrisno Bachir itu. "Harus diingat pula bahwa usia Muhammadiyah jauh lebih tua dibandingkan PAN," ujar Din Syamsuddin. Sebelumnya, DPP PAN menetapkan Fauzi Bowo dan Prijanto sebagai calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta periode 2007-2012 karena bakal calon Agum Gumelar-Didik J Rachbini tidak mampu mengumpulkan suara partai hingga 15 persen sebagai syarat minimal pencalonan cagub. "Berdasarkan rapat harian DPP PAN 6 Juni 2007, DPP PAN memutuskan memberikan dukungan kepada pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto sebagai Cagub dan Cawagub," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Andi Anzhar di Jakarta, Kamis (7/6), saat membacakan surat keputusan DPP PAN mengenai pencalonan Cagub/Cawagub. Dengan demikian, PAN telah memastikan untuk bergabung dalam koalisi sekitar 20 partai yang mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto. Pasangan lainnya adalah Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS).(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007